Pergerakan Pemain Inggris yang Makin Ramai di Negara Lain

Kepindahan pemain Inggris ke liga lain merupakan fenomena yang jarang terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Sedikit sekali pemain Inggris yang ingin menjajal kompetisi di negara lain. Hal ini disebabkan beberapa alasan kompleks.

Di satu sisi, kompetisi sepak bola Inggris, yaitu English Premier League (EPL), dicap sebagai kompetisi paling kompetitif. Berkarier di EPL memberikan berbagai akses positif bagi para pemain, tak terkecuali pemain lokal. Mereka mendapatkan eksposur berupa gaji tinggi hingga peningkatan popularitas.

Pindah ke liga lain dianggap sebagai penurunan karier. Itu sebabnya para pemain Inggris memutuskan untuk  berkomitmen di negara mereka sendiri. Mereka tak ingin keluar dari zona ini dengan pindah ke liga lain.

Di sisi lain, faktor eksternal juga menjadi alasan utama tak banyaknya pemain Inggris yang berkarier di negara lain. Dilansir The Guardian, adaptasi yang rumit menjadi hambatan terbesar pemain Inggris untuk menjajal kompetisi lain. Beratnya adaptasi ini mengganggu performa mereka bersama klubnya.

Mereka bisa dihadapkan dengan adaptasi kehidupan sehari-hari hingga masalah bahasa. Faktor cuaca juga berpengaruh. Sebab, wilayah Inggris yang terpisah dengan daratan Eropa menyebabkan kondisi cuacanya cenderung berbeda.

Pemain Inggris yang berkarier di negara lain umumnya sedikit pada awal 2000-an. David Beckham (Real Madrid) hingga Owen Hargreaves (Bayern Munich) menjadi beberapa nama yang hijrah ke negara lain ini. Karier keduanya juga cenderung sukses bersama klubnya masing-masing.

Berlanjut pada awal dan pertengahan 2010-an, tren kepindahan pemain Inggris ke negara lain tak mengalami banyak perubahan. Namun, peningkatan terjadi pada 2017 hingga 2020. Nama-nama seperti, Jude Bellingham, Jadon Sancho, Kieran Trippier, dan Chris Smalling meninggalkan Inggris untuk menjajal petualangan baru.

Di level timnas, fenomena pemain Inggris yang lebih nyaman berkarier di negara sendiri turut memengaruhi komposisi skuad. Dalam beberapa perhelatan internasional, The Three Lions menggunakan jasa pemain yang berkarier di negara sendiri. Pemain dari klub lokal sangat mendominasi.

Pada Piala Dunia 2022 edisi Qatar lalu, kesenjangan antara pemain di liga lokal dan liga asing sangat terasa di Timnas Inggris. Skuad asuhan Gareth Southgate itu memiliki 26 pemain. Sebanyak 25 nama dipanggil dari klub EPL. Hanya satu pemain yang berasal dari klub asing, yaitu Jude Bellingham dari Borussia Dortmund (Bundesliga Jerman).

Dari yang awalnya jarang terjadi, transfer pemain Inggris ke liga lain justru mulai melejit dalam beberapa musim terakhir. Mereka tak menutup peluang untuk merintis karier di negara lain. Selain itu, persaingan ketat di Premier League juga menjadi alasan terbesar mereka untuk meninggalkan Inggris.

Dilansir Planet Football, ada 23 pemain Inggris yang berkarier di luar negeri pada awal 2023/2024. Itu termasuk beberapa nama yang baru saja hijrah dari EPL. Harry Kane, misalnya. Ia meninggalkan Tottenham Hotspur demi mencapai ambisinya berupa trofi juara bersama Bayern Munich.

Selain itu, ada Jude Bellingham yang bergabung dengan Real Madrid. Ia meneruskan warisan David Beckham sebagai pemain Inggris yang membela Los Blancos. Tak hanya Bellingham, di LaLiga 2023/2024, ada juga Mason Greenwood yang membela Getafe dengan status pinjaman dari Manchester United.

Tren kepindahan pemain Inggris ke liga lain berpotensi meningkat. Hal itu terlihat jelas pada bursa transfer musim dingin 2024. Sejumlah pemain hengkang ke liga lain, seperti Jadon Sancho yang kembali ke Borussia Dortmund hingga Eric Dier yang menyusul Harry Kane ke Bayern Munich.

Potensi transfer pemain Inggris pada musim dingin 2024 masih sangat mungkin terjadi. Pasalnya, beberapa pemain Inggris diincar klub-klub besar Eropa. Kalvin Phillips diburu Juventus dan Barcelona setelah tak terpakai di Manchester City. Sementara itu, Kieran Trippier juga dikabarkan menjadi target transfer Bayern Munich untuk memperkuat posisi bek kanan mereka.