Perjalanan Feyenoord Putus Dominasi Ajax Amsterdam di Eredivisie

Performa yang inkonsisten menjadi penyebab Feyenoord sulit menjuarai Eredivisie dalam beberapa musim terakhir. Penampilan mereka naik turun, setelah menjadi kampiun pada musim 2016/17 silam.

Feyenoord sebenarnya punya kapasitas untuk memenangkan trofi itu pada musim 2019/20. Namun, mereka terlalu banyak membuang poin lantarak kerap meraih hasil imbang.

Ajax yang lebih konsisten akhirnya keluar sebagai juara. Padahal, catatan kekalahan Ajax lebih banyak dari Feyenoord, yakni lima banding tiga.

Bahkan, performa Feyenoord sempat merosot pada musim 2020/21. Mereka tak mampu mengakhiri musim di empat besar untuk pertama kalinya, sejak musim 2014/15.

Kala itu, Feyenoord hanya menorehkan 16 kemenangan dari 34 laga. Sisanya 11 imbang, dan tujuh kali menelan kekalahan.

Atas penurunan tersebut, manajemen klub langsung melakukan evaluasi. Dick Advocaat dipecat dari kursi pelatih kepala dan digantikan Arne Slot. Perubahan pun langsung dirasakan klub yang berbasis di Rotterdam tersebut.

Arne Slot mampu membawa Feyenoord finis di peringkat ketiga pada musim pertamanya, 2021/22. Filosofi sepak bola Arne Slot yang kian melekat akhirnya sukses membuat Feyenoord juara di musim ini.

Feyenoord tampil begitu perkasa di Belanda. Mereka memutus dominasi menahun Ajax Amsterdam, yang telah menjadi juara empat kali beruntun di Eredivisie.

Statistiknya pun gemilang. Feyenoord menyegel trofi di pekan 32, dengan 24 kemenangan, tujuh imbang dan hanya sekali kalah.