Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion Real Madrid, Santiago Bernabeu (unsplash.com/gcoppa)

Intinya sih...

  • Klub-klub Spanyol mengecam Real Madrid karena protes terhadap wasit dalam laga lawan Espanyol.
  • Real Madrid tidak hadir dalam pertemuan RFEF dan klub lain untuk membela diri, namun justru mendapat kecaman dari semua klub.
  • Presiden LaLiga menyebut Madrid ingin merusak kompetisi lewat protes keras mereka dan mengarahkan kritik pada Presiden Madrid yang selalu merasa benar.

Jakarta, IDN Times - Sekarang ini, Real Madrid tengah jadi musuh bersama klub-klub Spanyol. Hal itu bermula dari kekesalan mereka terhadap wasit, yang berujung pada kekesalan banyak klub, terutama yang mentas di LaLiga.

Madrid merasa dicurangi dalam laga LaLiga lawan Espanyol, Minggu (2/2/2025). Di laga itu, mereka kalah 0-1, lalu menuduh wasit berlaku curang. Mereka melayangkan protes ke RFEF (Federasi Spanyol). Dari sinilah kericuhan mulai muncul.

1. Madrid diundang pertemuan, tetapi tidak hadir

Buntut protes Madrid ini, RFEF bersama perwakilan klub, wasit, dan LaLiga menggelar pertemuan. Uniknya, Madrid justru tidak hadir dalam pertemuan tersebut, selaku pihak yang melancarkan protes.

Buah dari pertemuan itu, Madrid bukannya mendapat pembelaan. Presiden RFEF, Rafael Louzan, mengungkapkan klub-klub justru mengecam keras sikap Madrid ini.

"Semua klub dengan suara bulat mengutuk sikap klub besar itu, salah satu yang terbesar di dunia. Real Madrid harus dibuat sadar bahwa ini bukanlah cara yang benar," kata Louzan, dilansir Marca.

2. Madrid ingin merusak kompetisi

Sementara itu, Presiden LaLiga Javier Tebas mengungkapkan, Madrid ingin merusak kompetisi lewat protes keras mereka ini. Dia juga mengarahkan telunjuknya pada Presiden Madrid, Florentino Perez, yang selalu merasa benar.

"Madrid ingin merusak kompetisi. Mereka berada dalam dinamika yang sulit diarahkan kembali. Lebih jauh lagi, Florentino Perez selalu ingin menjadi benar. Mereka sudah hilang akal sehat," kata Tebas.

3. Apa balasan dari Real Madrid?

Ditekan sana-sini, termasuk oleh LaLiga dan RFEF, Madrid membela diri. Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menyebut timnya hanya ingin meminta penjelasan mengenai proses perbaikan sistem soal wasit di Spanyol.

"Yang lain tidak senang karena mereka pikir itu adalah sistem yang menguntungkan Real Madrid, tetapi ketika kami ingin mengubah sistem, klub-klub yang lain ingin menolaknya," ujar Ancelotti.

Editorial Team