Manchester United berhasil move on dari hasil pahit di Liga Champions pada tengah pekan lalu. Enam hari setelah kekalahan dari Paris Saint Germain di leg pertama babak 16 besar Liga Champions (12/2), Manchester United (MU) kembali menapak ke jalur kemenangan.
Selasa (19/2/2019) dini hari tadi, MU berhasil mengalahkan Chelsea di putaran V atau babak 16 besar Piala FA. Kemenangan ini membawa The Red Devils lolos ke perempat final. Berikut beberapa fakta dari keberhasilan MU mengalahkan Chelsea.
Pertemuan Chelsea melawan Manchester United di Stamford Bridge pada babak 16 besar Piala FA, Senin (18/2/2019) malam waktu setempat atau Selasa (19/2/2019) dini hari tadi merupakan ulangan final Piala FA musim lalu. Pada final 19 Mei 2018 lalu, Chelsea mengalahkan MU 1-0 lewat penalti Eden Hazard.
Namun, lain dulu lain sekarang. Kali ini, MU berhasil mengalahkan Chelsea di Stamford Bridge dengan skor 2-0. Dua gol Tim Setan Merah dicetak dua pemain tengah mereka, Ander Herrera di menit ke-31 dan Paul Pogba di menit ke-45. Keduanya lewat sundulan. Apa yang membuat MU berbeda? Jawabannya adalah sosok pelatih mereka, Ole Gunnar Solskjaer.
Ya, kemenangan atas Chelsea membuktikan bahwa Ole mampu membuta MU cepat move on selepas kekalahan di Liga Champions. Meski tanpa Anthony Martial dan Jesse Lingard yang cedera, Solskjaer mampu menerapkan skema 4-3-1-2 dengan menempatkan Juan Mata sebagai "penyerang lubang" di belakang Marcus Rashford-Romelu Lukaku.
Terbukti, skema Ole mampu mengungguli strategi pelatih Chelsea, Maurizio Sarri yang memainkan filosofi operan "Sarri-Ball" dengan menerapkan skema menyerang 4-3-3. Trio gelandang MU, Herrera-Pogba dan Nemanja Matic, memenangi duel melawan trio gelandang Chelsea, Jorginho-Kante dan Mateo Kovacic.
"Penampilan kami luar biasa, taktik kami berjalan sesuai rencana. Saya meminta pemain tengah untuk melakukan pressing ketat dan masuk ke kotak penalti lawan. Strategi itu bekerja dengan baik. Juan Mata tampil luar biasa mengatasi Jorginho dan kami juga bertahan dengan baik," tegas Solskjaer dikutip dari bbc.com.
Sukses Manchester United lolos ke perempat final Piala FA menjadi kabar bagus bagi pendukung MU. Di babak perempat final Piala FA, Paul Pogba dkk. akan menghadapi Wolverhampton yang musim ini tampil mengejutkan di Liga Inggris dengan berada di peringkat 7.
Dikutip dari website resmi klub, MU akan kembali melakoni pertandingan away saat menghadapi Wolverhampton nanti. Laga perempat final Piala FA akan dimainkan pada rentang 15-18 Maret 2019 mendatang seperti dikutip dari manutd.com.
Keberhasilan menggenggam tiket ke perempat final Piala FA juga membuat MU kini berpeluang menjadi tim yang paling sering tampil di final kejuaraan yang mulai digelar pada tahun 1871 ini. Dalam sejarahnya, MU telah 20 kali bermain di final Piala FA, sama dengan Arsenal.
Bedanya, Arsenal masih menjadi tim pengoleksi gelar terbanyak Piala FA dengan 13 gelar. Nah, bila MU juara tahun ini, mereka bisa menyamai perolehan gelar Arsenal sebagai tim yang paling sering juara Piala FA.
Situasi kontras terjadi di Chelsea. Kekalahan dari Manchester United di babak 16 besar Piala FA dini hari tadi rupanya membuat fans Chelse mulai kehilangan kesabaran. Dan sasarannya tentu saja sang pelatih asal Italia, Mauruizio Sarri. Di penghujung pertandngan ketika ketika Chelsea kesulitan mengejar ketertinggalan dua gol, fans Chelsea mulai mencemooh Sarri.
Fans Chelsea bahkan menirukan teriakan fans MU yang meneriakkan kalimat "you're getting sacked in the morning" merujuk pada nasib Sarri yang kemungkinan akan segera diberhentikan. Fans Chelsea juga mendesak manajemen timnya untuk merekrut legenda Chelsea, Frank Lampard yang kini melatih tim Championship, Derby County.
Bagaimana reaksi Sarri terkait tuntutan suporter Chelsea itu? "Saya hanya khawatir dengan hasil ini, saya tidak khawatir dengan reaksi fans. Saya memahami situasinya memang sedang tidak bagus, kami tersingkir dari Piala FA," ujar Sarri dikutip dari bbc.com.
Wajar bila fans Chelsea kesal dengan tersingkirnya The Blues dari Piala FA. Sebab, kegagalan lolos ke perempat final turnamen sepak bola paling tua di dunia ini membuat Chelsea kini terancam mengakhir musim 2018/19 tanpa trofi.
Pasalnya, peluang Chelsea di Liga Inggris terbilang mustahil untuk bisa mengakhiri musim dengan raihan juara. Chelsea (50 poin) kini ada di peringkat 6 dan tertinggal 15 poin dari tim peringkat pertama, Manchester City. Jangankan bicara gelar, untuk berebut posisi empat sebagai tiket terakhir tampil di Liga Champions musim depan pun, Chelsea belum mendapat jaminan. Mereka masih harus bersaing dengan MU dan Arsenal.
Memang, Chelsea masih punya peluang di Carabao Cup. Mereka akan tampil di final. Hanya saja, di final pada 24 Februari mendatang, Chelsea akan menghadapi Manchester City. Di pertemuan terakhir kedua tim di Liga Inggris pada 10 Februari lalu, Chelsea dihajar City 6-0 seperti dikutip dari soccerway.com.
Chelsea juga masih punya peluang di Europa League. Namun, mereka baru ada di babak 32 besar. Perjalanan Eden Hazard dkk. masih sangat panjang untuk bisa mencapai final. Toh, Sarri masih optimistis dengan peluang timnya.
"Kami masih bisa meraih sesuatu di musim ini. Hubungan saya dengan pemain-pemain saat ini juga bagus. Namun, yang terpenting adalah kami harus segera meraih hasil bagus. Jika kami mampu memenangi tiga atau empat pertandingan beruntun, situasinya akan jauh lebih baik," ujar Sarri dikutip dari chelseafc.com
Hasil di Stamford dini hari tadi juga menjadi penjelas betapa MU memiliki reaksi cepat untuk bangkit dari kekalahan dari PSG di Liga Champions. Berikutnya, MU akan menghadapi Liverpool di pertandingan lanjutan Liga Inggris, Minggu (24/2). Sementara Chelsea akan mencoba lolos ke babak 16 besar Europa League saat menjamu klub Swedia, Malmo FF pada leg kedua babak 32 besar dengan bekal kemenangan 2-1 di kandang lawan pada leg pertama tengah pekan lalu.