Pernah Diandalkan, 5 Pemain Ini Justru Terbuang akibat Rekrutan Baru

Keylor Navas bersinar bersama Real Madrid. Dalam 5 musim petualangannya dengan Los Blancos, Navas berada di titik tertinggi. Ia jadi salah satu kunci kesuksesan Madrid meraih tiga trofi Liga Champions berturut-turut. Kehadirannya di bawah mistar gawang dinilai tepat sebagai pengganti Iker Casillas.

Punya kontribusi besar, nasibnya di ibu kota Madrid mulai tak menentu. Tepatnya sejak musim 2018/2019 atau musim terakhirnya bersama Los Blancos, ia kehilangan tempat utama. Posisi Navas digusur oleh Thibaut Courtois yang baru direkrut dari Chelsea. Alhasil, Navas terpaksa hijrah ke PSG.

Chris Smalling mewarnai perjalanan Manchester United nyaris selama sedekade. Datang pada tahun 2010, ia mengukir catatan mentereng dengan merengkuh sejumlah titel bergengsi. Nama Smalling juga familier dengan klub berjuluk The Red Devils tersebut. Ia bak seorang legenda dengan koleksi 323 penampilan.

Namun, perpisahan tetap mengikuti keduanya. Smalling terpaksa hengkang pada musim panas 2018. Selain tak masuk rencana Ole Gunnar Solkjær, posisinya makin terpinggirkan akibat kedatangan Harry Maguire. Smalling dilepas ke AS Roma dan sukses membuktikan bahwa dirinya masih digdaya.

Kesempatan besar dimanfaatkan dengan baik oleh Tammy Abraham. Penunjukan Frank Lampard sebagai nakhoda baru Chelsea pada musim 2019/2020 menjadi awal baru di dalam kariernya. Setelah sempat beberapa kali dipinjamkan, kini Abraham dipercaya mengisi pos lini depan The Blues.

Selama dua musim di tim utama, Abraham rutin diberikan kesempatan tampil. Alih-alih bisa bertahan lama, pemain Inggris itu justru dilepas. Dimulai dari kepulangan Romelu Lukaku, ia harus menelan pil pahit lantaran dilego ke AS Roma. Di klub ini, Abraham ditangani pelatih top sekaliber Jose Mourinho.

Arkadiusz Milik tiba di Napoli sebagai suksesor Gonzalo Higuain. Membawa bekal bagus dari Ajax, Milik sejatinya tampil apik bersama Partenopei. Ia mengoleksi 48 gol dari 122 penampilan di semua kompetisi. Sayangnya, kiprah Milik acap kali terganggu karena diterpa cedera berkepanjangan.

Jenuh dengan situasi Milik tersebut, Napoli belanja besar di bursa transfer. Partenopei bahkan memecahkan rekor transfer usai menggaet Victor Osimhen dari Lille pada musim panas 2020. Hal ini jelas jadi ancaman bagi Milik. Benar saja, ia terpaksa dipinjamkan ke Olympique Marseille hingga kini.

Paris Saint-Germain jadi tempat ideal bagi Edinson Cavani untuk melambungkan namanya. Bermain selama enam musim, tepatnya dari 2013 hingga 2019 lalu, Cavani menorehkan rekor demi rekor. Pemain Uruguay tersebut merupakan top skor sepanjang masa Le Parisiens dengan catatan 200 gol.

Dari prestasi tim, Cavani membawa PSG jadi penguasa di Prancis. Enam titel Ligue 1 hingga segelintir piala domestik lainnya berhasil ia persembahkan. Meski begitu, akhir perjalanannya di Paris tak sesuai harapan. Cavani terdepak dari pilihan utama akibat kedatangan Mauro Icardi. Ia akhirnya dilepas secara gratis ke Manchester United.

Layaknya roda yang selalu berputar, tiap pesepak bola juga punya masa senang dan sulitnya masing-masing. Seperti kelima nama di atas yang terpaksa hengkang meskipun pernah diandalkan klubnya dalam waktu lama.