Pernah ke Piala Dunia, 6 Pelatih Top Ini Melatih Tim Piala Asia 2019

Tuan rumah Uni Emirat Arab (UEA) punya harapan tinggi untuk bisa berprestasi di Piala Asia 2019. Minimal untuk mengulangi pencapaian di tahun 1996 saat mereka menjadi finalis ketika berstatus tuan rumah Piala Asia 1996. Hingga kini, itu menjadi pencapaian tertinggi UEA di Piala Asia 2019.

Demi mewujudkan harapan tersebut, UEA kini dilatih pelatih senior asal Italia, Alberto Zaccheroni. Pelatih berusia 65 tahun ini sudah menangani UEA sjak Oktober 2017. Selama kariernya sebagai pelatih, Zaccheroni pernah melatih tim top Italia, AC Milan. Zaccheroni bahkan pernah membawa Milan jadi juara Liga Italia pada tahun 1999. Namun, prestasi terbesarnya adalah saat melatih Jepang pada 2010-2014 dan membawa negara tersebut lolos ke Piala Dunia 2014.

Sebagai tuan rumah, UEA berada di Grup A bersama Bahrain, India dan Thailand. "Kami siap mengawali turnamen dengan sebaik mungkin saat melawan Bahrain. Saya telah menanganai tim ini selama beberapa tahun dan tujuan kami adalah meraih hasil terbaik di Piala Asia," ujar Zaccheroni seperti dikutip dari Arabnews.com.

Piala Asia 2019 akan menjadi turnamen perdana bagi pelatih berpengalaman asal Swedia, Sven-Goran Eriksson. Untuk kali pertama, mantan pelatih Timnas Inggris di Piala Dunia 2002 dan 2006 ini akan merasakan atmosfer Piala Asia bersama tim yang ditanganinya, yakni Filipina. Eriksson baru empat bulanan melatih Filipina. Dia dikontrak pada bulan Oktober tahun 2018 lalu.

Namun, Eriksson sudah melakukan pemanasan dengan tampil di Piala AFF 2018 pada November-Desember tahun lalu. Hasilnya, Filipina dibawanya ke semifinal. Filipina bahkan mengungguli Indonesia di fase grup.

“Saya pikir di Piala Asia ini, dengan generasi pemain ini, Filipina punya peluang untuk menunjukkan kualitas sepak bola Filipina. Bila kami mampu melangkah jauh, itu akan bermakna luar biasa bagi sepak bola Filipina,” ujar Eriksson dikutip dari Sportskeeda.

Di Piala Asia 2019, Filipina berada di Grup C bersama tim favorit, Korea Selatan, Tiongkok dan juga Kyrgystan. Filipina akan mengawali penampilan dengan menantang Korea Selatan pada 7 Januari 2019.

Timnas China kini dilatih pelatih top asal Italia, Marcello Lippi yang pernah membawa Italia menjadi juara di Piala Dunia 2016. Bersama Lippi yang kini berusia 70 tahun, tentu saja China berharap bisa mengulang atau bahkan melebihi pencapaian terbaik mereka di Piala Asia kala menjadi finalis di edisi 2004 dan 1984.

Namun, tidak akan muda bagi China bersaing menjadi yang terbaik di Piala Asia. Sebab, China yang tergabung dengan Korsel, Kyrgistan dan Filipina di Grup C, datang ke turnamen tidak dalam kondisi bagus. Dalam tujuh pertandingan persahabatan sejak September 2018 lalu, China hanya mampu menang satu kali atas Syria, selebihnya imbang empat kali dan kalah dua kali.

“Tapi pemain telah menyiapkan diri dengan baik selama latihan. Saya sangat puas dengan persiapan tim baik fisik maupun taktik,” ujar Lippi yang mengumumkan akan pensiun setelah turnamen ini seperti dikutip dari South China Morning Post.

Arab Saudi memiliki kenangan indah di Piala Asia yang digelar di UEA. Mereka juara di tahun 1996. Hanya saja, gelar di UEA 1996 itu merupakan yang terakhir bagi Arab Saudi. Setelah itu, Arab Saudi sempat dua kali masuk di final edisi 2000 dan 2007, tetapi kalah. Tahun ini, dengan Piala Asia 2019 digelar di UEA, Arab Saudi berharap bisa mengulangi prestasi tahun 1996 silam.

Peluang untuk mewujudkan itu ada. Sebab, Arab Saudi di Piala Asia 2019 merupakan tim yang tidak banyak berubah dari tim yang tampil di Piala Dunia 2018. Pelatihnya juga masih sama, yakni Juan Antonio Pizzi.

Setelah tidak mampu membawa Arab Saudi melangkah jauh di Piala Dunia 2018, pelatih asal Argentina ini tentunya ingin berprestasi di Piala Asia 2019. Pizzi ingin mengulang prestasi saat berhasil membawa Chile jadi juara Copa America di tahun 2016 dengan mengalahkan Argentina.

"Kami telah melihat dan mengevaluasi penampilan dari masing-masing pemain di klubnya. Kami yakin telah memilih pemain terbaik untuk tim ini. Saya yakin kami bisa tampil bagus di Piala Asia ini," ujar Pizzi dikutip dari The AFC.

Arab Saudi berada di Grup E bersama Lebanon, Qatar dan Korea Utara.

Piala Asia 2019 akan menjadi peluang terbaik bagi pelatih top asal Portugal, Carlos Queiroz untuk membawa tim yang dilatihnya, Iran, tampil sebagai juara. Tahun lalu, Queiroz mampu membuat Iran tampil apik di Piala Dunia 2018 meski bersaing dengan Spanyol dan Portugal. Sayangnya, Iran akhirnya gagal lolos ke babak 16 besar. Meski begitu, penampilan Iran mendapat pujian.

Bekal tampil di Piala Dunia 2018 itu menjadi modal penting Iran untuk bersaing di Piala Asia 2019. Iran berada di grup D bersama Irak, Yemen dan juara Asia Tenggara, Vietnam. Apalagi, Queiroz sudah sangat mengenali timnya karena sudah melatih sejak 2011. Mantan pelatih Real Madrid ini merupakan pelatih dengan masa kerja terlama di Piala Asia 2019.

Meski, pelatih yang juga pernah menangani Timnas Portugal di Piala Dunia 2010 ini diisukan akan melatih Timnas Kolombia setelah gelaran Piala Asia ini.

"Saat ini, fokus saya hanyalah di Piala Asia. Kami akan berupaya memenangi gelar dan membuat masyarakat Iran bahagia. Pelatih sepak bola tidak bisa menentukan masa depannya karena itu bergantung dari hasil yang mereka raih," ujar Queiroz seperti dikutip dari Fox Sports Asia.

Runner-up Piala Asia 2015, Korea Selatan kini juga ditangani pelatih top. Bila biasanya Korsel dilatih “pelatih lokal”, kini mereka dilatih pelatih asal Portugal, Paulo Bento yang pernah membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2014 di Brasil.

Korea Selatan menjadi salah satu negara yang diunggulkan untuk bisa tampil di final.Namun, Bento menolak bila Korsel disebut favorit utama. “Saya yakin kami akan mampu bermain bagus, tetapi kami bukan satu-satunya tim yang bersaing memburu gelar. Tim-tim lain juga siap menjadi juara. Saya tidak berpikir kami favorit utama di turnamen ini," ujar Paulo Bento.

Korsel yang berada di Grup C bersama Tiongkok, Kyrgistan dan Filipina, akan mengandalkan beberapa pemain yang merumput di Liga Eropa. Salah satunya penyerang yang main di Liga Inggris, Son Heung-min yang tengah on fire bersama Tottenham Hotspur.

Selain nama-nama pelatih yang pernah tampil di Piala Dunia tersebut, juga masih ada beberapa pelatih top lainnya seperti eks pelatih Inter Milan, Hector Cuper di Uzbekistan. Dengan banyaknya nama pelatih top, tentunya menambah level persaingan di Piala Asia 2019. Kalian jagokan siapa yang juara?