Persebaya dan PT LIB Tak Buka Identitas Pemain yang Positif COVID-19

01 Okt 2020, 06:27 WIB

Ilustrasi. Persebaya gelar latihan (Dok. Persebaya)

Jakarta, IDN Times - Persebaya memastikan 6 orang anggotanya positif terjangkit COVID-19, yakni dua ofisial tim dan empat pemain. Hal itu dilihat berdasarkan hasil tes swab yang diselenggarakan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada 27 September 2020.

Namun demikian, pihak manajemen tak membeberkan siapa identitas anggotanya yang terkena virus corona tersebut. Manajemen mempertimbangkan banyak hal, termasuk menjaga kerahasiaan sang pemain

"Kami meminta untuk menghormati privasi masing-masing, karena para pemain juga punya pertimbangan tersendiri untuk itu. Kami ingin itu dihargai," kata Sekretaris Persebaya, Ram Surahman, kepada awak media pada Selasa (29/9/20200 kemarin.

1. PT LIB sebut semua hasil tes sudah masuk ke dalam sistem Satgas COVID-19 LIB

Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. (liga-indonesia.id).

Sementara itu, pihak PT LIB pun enggan membeberkan nama pemain Persebaya yang hasil tes swab-nya positif. Mereka bahkan mengaku tak tahu-menahu mengenai hasil tes yang sudah dilakukan kepada klub. Sebab, urusan itu adalah wewenang tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 PT LIB.

"Maaf, semua hasil lab ada di dokter PSSI [yang menjadi anggota Satgas]. Jadi semuanya sudah masuk ke dalam sistem dan langsung ditangani oleh Satgas COVID-19 yang dipimpin Direktur Operasional PSSI LIB [Sudjarno]," ujar Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita saat dihubungi IDN Times.

2. Presiden Persebaya sebut kondisi pemain dan ofisial yang terjangkit COVID-19 dalam kondisi stabil

Presiden Klub Presebaya, Azrul Ananda bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Gelora Bung Tomo. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sejauh ini, kondisi para pemain Persebaya dan dua ofisial yang dipastikan positif dipastikan dalam kondisi baik-baik saja. Presiden Persebaya, Azrul Ananda mengungkapkan, pihak manajemen langsung menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan isolasi mandiri dan mendapatkan penanganan maksimal sehingga bisa segera pulih.

"Dalam beberapa hari lagi, kami akan melakukan tes ulang. Semoga mereka segera dinyatakan pulih," bebernya.

3. PSSI meminta izin kepada pemerintah untuk agar gelaran Liga 1 bisa dimulai November

Logo PT Liga Indonesia Baru di bendera pojok lapangan. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Beruntung, kejadian ini tak mengganggu persiapan skuat Bajul Ijo untuk tampil di Liga 1. Sebab, sepak mula kompetisi kasta tertinggi tersebut dipastikan tertunda lantaran pihak kepolisian tak memberikan izin kepada PT LIB untuk memulai kompetisi pada 1 Oktober 2020.

Namun demikian, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan memohon kepada pemerintah agar lanjutan kompetisi musim ini bisa digelar pada November mendatang. Pria yang kerap disapa Iwan Bule tersebut menyiratkan jika dengan digelarnya lagi kompetisi adalah untuk kepentingan sepak bola nasional.

"PSSI memohon untuk bisa ditunda selama satu bulan (molor dari jadwal semula 1 Oktober 2020), karena jika kompetisi dimulai November 2020 akan selesai pada Maret 2021. Jika kompetisi dimulai Desember dipastikan sulit terjadi, karena awal April sudah masuk Ramadan, sedangkan Mei-Juli 2020 sudah masuk Piala Dunia U-20," kata Iwan Bule.