Jakarta, IDN Times - Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, akhirnya buka suara terkait kurangnya pemain asing di dalam skuadnya musim ini. Prapanca mengakui, ada salah perhitungan dari manajemen klub.
Semua berawal dari sarasehan sepak bola yang digelar PSSI di Surabaya, 4 Maret 2023. Dari hasil sarasehan itu, memang disepakati klub-klub Liga 1 berhak memiliki enam pemain asing. Akan tetapi, akhirnya ada perubahan yang terjadi.
Awalnya, hasil sarasehan menyebut, dari enam legiun asing yang ada di skuad, hanya lima yang bisa diturunkan di pertandingan. Namun, hasil itu diubah. Semua klub diperbolehkan memainkan keenam pemain asingnya secara bersamaan.
"Terkait enam pemain asing, awalnya waktu sarasehan dengan PSSI di Surabaya, enam pemain boleh, tetapi hanya bisa 4+1 yang didaftarkan di pertandingan. Namun, semua berubah. Enam jadi bisa main," ujar Prapanca di Persija Store, Kamis (27/7/2023).
Buah dari perubahan dadakan, penyusunan anggaran Persija untuk transfer pun terganggu. Awalnya, Persija mengacu pada konsep 4+1 yang bisa dimainkan di satu laga. Namun, semua berubah. Persija pun tak bisa sekonyong-konyong mengubah rencana anggaran.
"Waktu penyusunan bujet, kami pakai konsep itu. Manajemen juga sudah sepakat dengan bujet yang dibuat. Nah, tiba-tiba ada perubahan, kami jadi mencari pemain tambahan yang sesuai keinginan pelatih," kata Prapanca.
"Pencarian pemain itu akan melanggar kesepakatan saya dengan manajemen yang sudah disepakati (soal bujet). Kalau revisi, nanti diprogram lagi. Itu bahasa yang bisa saya sampaikan," lanjutnya.
Dalam Liga 1 2023/24, setiap klub diperbolehkan merekrut enam pemain asing, yang satu di antaranya wajib berasal dari Asia Tenggara. Nah, karena salah perhitungan ini, Persija jadi hanya punya lima legiun asing.
Mereka adalah Ondrej Kudela, Marko Simic, Ryo Matsumura, Maciej Gajos, dan Oliver Bias. Persija pun jadi satu-satunya klub yang memakai lima pemain asing di Liga 1 2023/24.