Iran memang menjadi salah satu kekuatan sepak bola Asia yang sudah langganan masuk Piala Dunia. Mereka juga berhasil tiga kali menjuarai Piala Asia.
Dominasi sepak bola Iran di Asia tentu tak lepas dari banyaknya pemain bintang yang membela tim asal Timur Tengah itu. Beberapa merumput di Eropa untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengolah bola.
Saman Ghoddos kini membela klub English Premier League (EPL), Brentford. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini sebelumnya membela Amiens SC dan merupakan jebolan dari klub Swedia, Bunkeflo.
Sayangnya, pemain berusia 28 tahun kelahiran Malmo, Swedia, itu masih belum mendapatkan tempat utama di Brentford. Kendati demikian, ia sering menjadi pemain pengganti untuk memperkuat lini serang klub asal Brentford itu.
Alireza Jahanbakhsh adalah pemain Iran yang kini memperkuat klub Belanda, Feyenoord Rotterdam. Pemain berusia 28 tahun tersebut sempat membela beberapa klub Eropa lainnya, seperti Brighton, AZ Alkmaar, dan NEC Nijmegen.
Pesepak bola yang berposisi sebagai winger kanan itu berhasil menjadi pemain andalan di tim utama Feyenoord. Jahanbakhsh juga diandalkan sebagai pemain utama dalam timnas Iran.
Salah satu pesepak bola Iran yang sudah cukup dikenal adalah Mehdi Taremi. Pemain kelahiran Bushehr ini sudah bergabung bersama FC Porto sejak 2020. Ia pernah membela klub Portugal lain, Rio Ave, selama satu musim.
Pemain berusia 29 tahun itu dikenal sebagai salah satu pemain andalan FC Porto. Ia merupakan juru gedor utama bagi tim asal Porto itu. Taremi juga sudah membela timnas Iran sejak 2015.
Ali Alipour termasuk salah satu pesepak bola Iran yang merumput di Eropa, tepatnya di Portugal. Pemain bola berusia 26 tahun tersebut sudah memperkuat klub Maritimo sejak 2020. Ia didatangkan dari klub Iran, Persepolis, yang telah membesarkan namanya.
Alipour yang berposisi sebagai striker memang belum menjadi pilihan nomor satu di klub asal Pulau Madeira itu. Meskipun begitu, ia kerap dikeluarkan menjadi pemain pengganti untuk meningkatkan daya gedor Maritimo.
Ada pula pesepak boal bernama Alireza Beiranvand. Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang itu membela klub Boavista pada 2021/2022. Ia dipinjam dari klub Belgia, Royal Antwerp.
Pemain berusia 29 tahun itu kini diposisikan sebagai kiper cadangan atau pelapis di klub asal Porto itu. Kendati demikian, ia sudah mendapatkan 8 kali kesempatan bermain di Boavista dan menjadi kiper andalan di timnas Iran.
Mohammad Mohebi membela klub Portugal, CD Santa Clara, pada 2021/2022. Pesepak bola berusia 23 tahun tersebut sebelumnya membela klub Iran, Sepahan dan Shahin Bushehr.
Sayangnya, pemain yang bermain sebagai winger ini masih belum mendapatkan tempat di tim utama Santa Clara. Bahkan, ia baru empat kali tampil membela klub asal Kepulauan Azores itu.
Masih di Liga Portugal, ada nama Payam Niazmand yang sedang membela tim Portimonense SC. Ia bergabung pada 2021/2022. Sebelum berlabuh ke Portugal, pesepak bola 26 tahun ini sempat membela klub Sepahan dan Paykan FC di negara asalnya.
Sayangnya, penjaga gawang itu masih belum mendapatkan tempat di skuad utama Portimonense SC. Ia baru dikeluarkan tiga kali dalam turnamen Taca de Portugal. Niazmand juga baru satu kali membela timnas Iran pada 2020 lalu.
Pesepak bola andalan timnas Iran, Sardar Azmoun, tengah membela klub Rusia, Zenit St Petersburg. Sebelum berlabuh ke St Petersburg, Azmoun sempat membela beberapa klub Rusia dan Iran, yakni Rubin Kazan, FK Rostov, dan Sepahan.
Sardar Azmoun dikenal sebagai seorang striker yang sangat diandalkan di tim utama Zenit St Petersburg. Pada 2021/2022 ini, ia sudah mencetak 7 gol dari 15 pertandingan di Liga Premier Rusia dan berhasil menghasilkan 2 gol dalam 5 pertandingan Liga Champions.
Ketajamannya membuatnya diminati sejumlah klub Inggris, Prancis, dan Jerman. Selain itu, pemain berusia 27 tahun tersebut juga didapuk sebagai pemain Iran termahal saat ini dengan harga pasaran mencapai 25 juta euro (Rp407,3 miliar).
Pemain Iran memang mampu bersaing di level Eropa, tetapi mayoritas di antaranya masih belum diandalkan sebagai pemain utama. Sebagian besar hanya berperan sebagai pelapis.