10 Pemain Sepak Bola Tertua yang Pernah Tampil di Premier League

Edwin van der Sar merupakan kiper yang sarat akan pengalaman ketika dibeli oleh Manchester United dari Fulham pada tahun 2005. Ketika itu ia sudah berusia 35 tahun. Namun, keraguan itu berhasil dijawab oleh mantan kiper Timnas Belanda itu dengan gemilang.

Mengabdi di Old Trafford hingga 2011, van der Sar berhasil mempersembahkan 4 gelar Premier League, 1 FA Cup, 3 Community Shield, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Dunia Antarklub. Karier yang sangat gemilang dari pemain yang tak lagi berada di usia produktif.

Teddy Sheringham merupakan salah satu penyerang paling andal yang pernah dimiliki Timnas Inggris. Mengawali karier bersama Milwall pada tahun 1983, ia kemudian mencapai kesuksesannya ketika bermain membela Tottenham Hotspur dan Manchester United. Ia pernah menjadi pencetak gol terbanyak Premier League musim 1992/1993.

Tak hanya itu, ia juga turut andil dalam 3 gelar Liga Inggris, 1 Piala FA, dan 1 Liga Champions yang semuanya didapatkan ketika berseragam Setan Merah. Ia mengakhiri kariernya bersama West Ham United pada 2007. Di penghujung kariernya, ia masih bisa mencetak 28 gol dalam 76 pertandingan bersama The Hammers. Ia juga menjadi pencetak gol tertua sepanjang sejarah Premier League di usia 41 tahun.

Jens Lehmann merupakan salah satu kiper berbakat yang pernah dimiliki Timnas Jerman. Persaingannya dengan Oliver Kahn merupakan salah satu rivalitas terpanas di dunia sepak bola kala itu. Cukup sukses di Bundesliga bersama Schalke 04, ia kemudian bermain semusim bersama AC Milan sebelum kembali ke Bundesliga dan kali ini membela Borussia Dortmund.

Tampil cukup apik, Lehmann kemudian dibeli Arsenal yang diplot untuk menggantikan David Seaman yang pensiun. Kala itu ia yang berusia 34 tahun bermain sangat solid dan menjadi bagian dari The Invincible Arsenal musim 2003/2004. Ia masih bermain bersama The Gunners hingga 2008 sebelum pensiun di 2011 ketika berseragam VFB Stuttgart.

Kevin Poole mungkin tak seterkenal Edwin van der Sar ataupun Jens Lehmann kala ia bermain. Namun, ia berhasil tampil cukup impresif dengan membela beberapa tim sepanjang kariernya.

Mengawali kiprahnya bersama Aston Villa pada tahun 1981, ia kemudian berkelana ke berbagai klub di Liga Inggris. Meskipun tak pernah membela tim papan atas, Poole berhasil mempertahankan kariernya hingga usia 41 tahun dengan membela Bolton Wanderers meskipun hanya sebagai pilihan kedua.

Southall mengawali perjalanan sepak bolanya bersama Bury pada musim 1980, kemudian semusim berselang ia dibeli Everton. Southall menghabiskan sebagian kariernya bersama The Toffees. Southall mengabdi di sana hingga tahun 1998.

Tampil sebanyak 578 laga ia berhasil membawa Everton meraih dua gelar First Divison yang kala itu merupakan kompetisi tertinggi sebelum berganti nama menjadi Premier League. Bersama Timnas Wales, ia pun cukup bersinar dengan merumput sebanyak 92 kali. Ia memainkan laga terakhirnya di Liga Inggris kala bermain untuk Bradford City musim 2000.

Schwarzer mengawali kiprahnya di tanah Ratu Elizabeth bersama Bradford City tahun 1996. Semusim berselang ia berlabuh ke Middlesbrough. Di sana ia bermain untuk pertama kalinya di Liga Inggris. Cukup stabil di bawah mistar, ia pun tak tergantikan di posisi kiper.

Setelah itu, kiper asal Australia ini pergi ke Fulham sebelum menghabiskan kariernya sebagai kiper kedua ketika membela Chelsea dan Leicester City. Di Timnas Negeri Kanguru, ia selalu dipercaya mengisi pos penjaga gawang dan berhasil mengemas 109 caps.

Friedel memulai debutnya di Liga Inggris saat dibeli Liverpool dari Columbus Crew pada tahun 1997. Membela The Reds hingga 2000, ia kemudian berlabuh ke Blackburn Rovers. Di sana kiper berkepala plontos tersebut tampil prima dengan mencatatkan 290 penampilan dalam rentang musim 2000 hingga 2008. 

Selanjutnya, ia sempat bermain bersama Aston Villa dan mengakhiri kiprahnya di dunia sepak bola bersama Tottenham Hotspur. Musim terakhirnya terjadi tahun 2015. Tak hanya di klub, bersama Timnas Amerika Serikat pun Friedel seperti tak tergantikan dengan memperoleh 82 caps sepanjang kariernya.

Tahun 1977 menjadi musim pertamanya bermain di Liga Inggris bersama Liverpool. Namun, ia hanya menjadi pelapis bagi Ray Clemence dan hanya bermain sebanyak empat pertandingan. Ogrizovic pun kemudian pindah ke Shrewsburry Town dan mendapat menit bermain cukup banyak.

Kariernya benar-benar bersinar ketika membela Coventry City. Di sana ia menjadi pilihan pertama bagi timnya dengan mencatatkan 507 penampilan. Ogrizovic juga membantu timnya meraih titel FA Cup pada musim 1987. Selain bermain sepak bola, pemain kelahiran Mansfield, Inggris, ini juga pernah bermain kriket.

Pemain kelahiran March, Inggris, tahun 1964 ini pertama kali merumput bersama Ipswich Town meskipun tak sempat bermain satu pertandingan pun. Ia baru benar-benar dipercaya di bawah mistar ketika membela Colchester United. Sempat membela beberapa klub besar, seperti Everton, Liverpool, dan Chelsea, namun ia tak pernah diturunkan oleh tiga tim besar tersebut.

Akhirnya, bersama Watford-lah ia mencapai puncak kariernya sejak musim 1996 hingga pensiunnya pada 2007. Bersama The Hornets, ia sukses mencatatkan 247 kali penampilan, yang terbanyak di antara semua klub yang pernah ia bela.

Burridge merupakan pemain tertua yang pernah mentas di Liga Inggris. Karier profesionalnya pun tergolomg unik. Ia membela 29 tim dalam rentang 30 tahun sebagai pesepak bola.

Dari 768 kali bermain ia paling banyak menghabiskan waktunya bersama Blackpool dengan 131 penampilan. Sisanya, ia hanya mendapat menit bermain yang sedikit, bahkan di beberapa klub ia tak pernah diturunkan sama sekali. Pertandingan terakhirnya dimainkan ketika usianya menginjak 43 tahun dengan seragam Manchester City.

Itulah kesepuluh pemain tertua yang bermain di salah satu liga sepak bola terbaik di dunia. Walau tak lagi muda, mereka masih mempunyai pengaruh di dalam permainan dengan jiwa kepemimpan dan pengalaman mereka. Akankah ke depannya akan ada yang melewati rekor tersebut?