Tahun baru, harapan baru. tentunya harapan untuk menjadi lebih baik. Dan bagi pendukung Arsenal, harapan baru itu rupanya langsung kesampaian di hari pertama awal tahun 2019. Ya, Arsenal berhasil mengawali tahun 2019 dengan masnis.
The Gunners berhasil menang besar, 4-1 atas tamunya, Fulham di Emirates Stadium pada Selasa (1/1/2018) malam. Berikut empat fakta kemenangan Arsenal di awal tahun 2019.
Tampil di markas sendiri menghadapi Fulham yang tengah terpuruk di posisi dua dari bawah (posisi 19), seharusnya membuat Arsenal bisa melalui pertandingan dengan nyaman. Yang terjadi, Arsenal justru kesulitan di awal-awal pertandingan. Arsenal butuh waktu 25 menit sebelum akhirnya mencetak gol pertama lewat pemain asal Swiss, Granit Xhaka. Skor 1-0 itu bertahan hingga akhir babak pertama.
Baru di babak kedua, Arsenal bisa 'meledak'. Tim berlogo meriam ini memberondong gawang Fulham dengan tiga gol lewat Alexandre Lacazette di menit ke-55, Aaron Ramsey di menit ke-79 dan Pierre Emerick-Aubameyang di menit ke-83. Fulham bukannya tanpa perlawanan. The Cottagers sempat memperkecil skor 1-2 di menit ke-69 lewat Aboubakar Kamara sebelum Arsenal kembali menambah dua gol.
Kemenangan ini tentunya menjadi start manis bagi Arsenal untuk mengarungi tahun 2019. Di pertandingan berikutnya, Arsenal akan bertamu ke markas West Ham United pada 12 Januari.
Kemenangan atas Fulham tersebut tidak hanya menjadi start manis bagi Arsenal di awal tahun 2019. Arsenal juga berhasil move dari hasil buruk di akhir tahun 2018. Sebelumnya, Arsenal seperti lupa caranya menang. Mereka gagal mengakhiri tahun 2018 dengan gemilang.
Sebaliknya, Arsenal justru menutup tahun dengan kelam setelah dibantai Liverpool 1-5 di Anfield (30/12/2018) dan gagal menang di markas Brighton & Hove Albion (bermain 1-1) meski sempat unggul lebih dulu pada 27 Desember lalu.
Kemenangan atas Fulham ini memang belum mampu membuat Arsenal naik peringkat. Tim asuhan Unai Emery ini masih ada di posisi kelima dengan 41 poin dari 21 pertandingan, selisih dua poin dari Chelsea di peringkat 4. Namun, kemenangan setidaknya membuat Arsenal semakin percaya diri dalam persaingan memperebutkan posisi empat besar. Apalagi, Manchester di posisi 6, semakin mendekat dengan raihan 35 poin. Chelsea dan Manchester United baru akan bermain malam nanti.
Meski timnya mampu menang besar tetapi pelatih Arsenal, Unai Emery belum sepenuhnya puas. Dalam jumpa pers seusai pertandingan, Emery menyoroti penampilan lini pertahanan timnya. Untuk kali pertama, Emery memainkan laurent Koscielny yang baru pulih dari cedera bersama Sokratis dan Skodran Mustafi. Namun, Mustafi mengalami cedera di babak pertama dan langsung diganti Lucas Torreira di awal babak kedua.
"Kami perlu bertahan lebih baik daripada yang kami tampilkan di pertandingan ini. Kami memang gembira dengan lini serang kami bisa menghasilkan banyak gol, tetapi kami juga perlu menyeimbangkan lini pertahanan dan lini serang," ujar pelatih asal Spanyol ini seperti dikutip dari situs resmi Arsenal.
Emery pantas gusar. Lini pertahanan Arsenal memang kini sulit mencatat clean sheet alias tidak kemasukan gol. Kali terakhir Arsenal meraih clea sheet saat melawan Huddersfield pada 8 Desember lalu ketika menang 1-0. Setelah itu, Arsenal selalu kemasukan gol di lima laga Premier League. Gawang Arsenal kemasukan 11 gol. Tentunya itu pekerjaan rumah yang harus segera diberesi.
Momentum menarik lainnya dari laga Arsenal melawan Fulham tadi malam adalah tampilnya penyerang Arsenal, Pierre Emerick Aubameyang dalam daftar top skor. Satu yang dicetaknya ke gawang Fulham membuat penyerang asal Gabon ini kini mengemas 14 gol. Sama dengan jumlah gol Tottenham, Harry Kane yang tadi malam juga mencetak satu gol ke gawang Cardiff City.
Di pertandingan melawan Fulham, Aubameyang dimainkan sebagai penyerang sayap kiri oleh Emery. Dia diplot bersama Alex Iwobi di sisi kanan untuk mendukung Lacazette sebagai penyerang tunggal dalam skema 3-4-2-1 ala Emery. Pada akhirnya, Lacazette digantikan Aaron Ramsey di menit ke-75.
"Saya senang melihat mereka berdua (Auba dan Lacazette) bermain bersama sejak awal dan dalam menit yang cukup lama. Tentunya itu bergantung pertandingannya. Sebab, kami perlu menemukan keseimbangan taktik dengan pemain berbeda," ujar mantan pelatih Paris SG ini.
Bagi Arsenal, mereka kini masih memiliki 17 pertandingan yang harus dimaksimalkan bila ingin masuk empat besar dan lolos ke Liga Champions musim depan. Tentunya menarik menunggu bagaimana konsistensi The Gunners bersama Emery.