Nuansa perayaan gelar Persib di Bandung. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Pada Jumat (9/5/2025), kami bersama awak media lain bergegas menuju Stadion GBLA, menyaksikan laga lawan Barito Putera. Sepanjang jalan, mulai dari Jalan WR Supratman, Jalan Ahmad Yani, hingga Pindad, aroma pesta semakin kencang.
Selain pedagang pernak-pernik yang kian menjamur, para bobotoh dengan sepeda motornya meramaikan jalanan menuju GBLA. Tidak ketinggalan, bus, angkot, dan mobil-mobil berhiaskan pernak-pernik Persib juga hadir.
Kami sempat berpapasan dengan pengendara sepeda motor yang menempelkan bendera Persib di motornya. Kami pun langsung menyapanya, sembari berkata.
"Persib juara teh!" teriak kami, yang disambut senyuman lembut sosok perempuan yang memegang kemudi di balik setang motor.
Setibanya di GBLA, sekitar sore hari, bobotoh ramai datang. Raut bahagia tampak di wajah mereka, menandakan kepuasan usai Persib dipastikan menjadi juara. Tak ada yang bermuram durja, tak ada yang berlipat muka.
Kebahagiaan itu makin terasa tatkala banner-banner dan koreografi di GBLA muncul jelang laga dimulai. Koreografi empat trofi yang dipersembahkan Viking Persib Club dari tribune timur, berpadu dengan gesture 'Guard of Honour' yang diberikan Barito Putera kepada Persib.
Namun, bukan berarti laga berjalan mudah buat Persib. Sempat tertinggal 0-1, serta melakoni laga berat akibat beberapa keputusan wasit yang dinilai kontroversial, Persib akhirnya terhindar dari kekalahan, karena imbang 1-1.
Selepas laga, perayaan kecil dilakukan Persib. Lampu-lampu yang menyorot ke lapangan GBLA dimatikan, berganti lampu-lampu yang menerangi hanya area tribune saja. Fans sontak menyalakan gawai masing-masing.
Bersamaan dengan itu, sekitar puluhan anak-anak masuk, membentuk lingkaran di area tengah lapangan. Fans serentak menyanyikan lagu Kuburan berjudul We Will Stay Behind You, lagu yang berceritakan tentang Persib.
"Luar biasa. (Persib) Bandung adalah klub terbesar di Indonesia sekarang ini, Anda tahu? Jadi, inilah yang kita perjuangkan," kata pemain Persib, Nick Kuipers, kepada para jurnalis.