Piala Asia 2019: Mimpi Cina Menapak Semifinal Pupus di Tangan Iran

26 Jan 2019, 17:35 WIB

the-afc.com

Timnas Cina harus menerima kenyataan belum layak mendobrak pakem kekuatan sepak bola Asia. Iran, salah satu langganan Piala Dunia, melibas mereka tiga gol tanpa balas kala bersua di Stadion Mohammed bin Zayed Abu Dhabi pada Jumat (24/1/2019) malam waktu setempat.

Sejumlah perubahan terjadi dalam tubuh Team Dragon. Absennya bek kanan Zhang Linpeng akibat akumulasi kartu membuat Liu Yiming turun sebagai pengisi pos lowong. Formasi 4-4-2 dipilih ketimbang 4-3-3 demi persempit ruang sang lawan membangun serangan. Sementara Iran memakai 4-2-3-1, dengan susunan skuat nyaris identik.

1. Serdar Azmoun turut andil dalam terciptanya dua gol Iran

the-afc.com

Cina sempat dominan beberapa saat pasca sepak mula. Serangan winger Hao Junmin yang coba mengiring umpan ke Wu Lei hadirkan situasi panik. Beruntung bola berhasil dipotong Reza Rezaian, hindarkan gawang Alireza Beiranvand dari kebobolan pertama sejak penyisihan grup.

Menit ke-18, kesalahan di lini belakang Cina harus dibayar mahal. Berniat amankan umpan lambung Omid Ebrahimi, Feng Xiaoting tak menyangka jika Sardar Azmoun menempel ketat. Penyerang muda milik Rubin Kazan itu datang mengganggu dari sudut buta. Bola curian langsung dikirim menuju Mehdi Taremi yang berdiri bebas. Peluang tak disia-siakan penggawa klub Al-Gharafa (Qatar) itu dengan mencetak gol pembuka.

Marcelo Lippi bergerak cepat. Dua pergantian langsung dilakukan. Dua pemain bertipe menyerang yakni Zhao Zhi serta Zhao Xuri masuk masing-masing pada menit ke-25 dan ke-28. Formasi turut berubah dari 4-4-2 menjadi 3-5-2. Sayang, ekspektasi si Italiano urung terwujud. Pertahanan malah kian rapuh.

2. Pertahanan kokoh Team Melli persulit Cina mengejar defisit angka

the-afc.com

Kala umur pertandingan genap setengah jam, umpan jauh Hossein Kaani gagal diamankan oleh palang pintu Shi Ke dan bek kanan Liu Yiming. Azmoun lagi-lagi sukses mencuri bola lewat gerakan taktis. Sempat memancing keluar kiper Yan Junling, pemuda 24 tahun ini manfaatkan lebarnya ruang tembak. Skor 0-2 menutup babak pertama.

Situasi tak banyak berubah usai turun minum. Zheng Zhi beserta kolega dikepung anak buah Carlos Queiroz nyaris sepanjang sisa waktu. Puncaknya terjadi pada injury time. Mehdi Taremi "menghukum" blunder Shi Ke dengan merampas bola langsung dari kaki palang pintu milik klub Shanghai SIPG. Karim Ansarifard, yang baru lima menit berada di lapangan, tak menyia-nyiakan asis sang kompatriot dengan mencetak gol pamungkas.

Saat peluit panjang ditiup wasit Abdulrahman Al-Jassim asal Qatar, nol berbanding tiga terpampang jelas di papan skor. Team Melli berhak melaju ke semifinal untuk kali pertama dalam 14 tahun. Adapun Cina belum lepas dari masa paceklik prestasi sejak menjadi runner-up Piala Asia 2004.

3. Team Dragon belum mampu keluar dari paceklik prestasi sejak 2004

the-afc.com

Di babak empat besar, Ashkan Dejagah dan kawan-kawan sudah ditunggu oleh Jepang. Duel sarat gengsi tersebut berlangsung di Stadion Hazza bin Zayed Al Ain, Senin (28/1/2019) mendatang.

Berikut ini susunan pemain kedua kesebelasan:

Cina (4-4-2)

Yan Junling; Liu Yiming, Feng Xiaoting (Zhao Zhi, 28'), Shi Ke, Zhang Chengdong; Hao Junmin, Zeng Zhi, Wu Xi (Zhao Xuri, 25'), Liu Yang; Wu Lei (Yu Dabao, 75'), Gao Lin

Iran (4-2-3-1)

Alireza Beiranvand; Ramin Rezaeian, Morteza Pouraliganji, Hossein Kanaanizadegan, Milad Mohammadi; Omid Ebrahimi, Ehsan Hajsafi; Alireza Jahanbakhsh (Saman Ghoddos, 68'), Ashkan Dejagah (Rouzbeh Cheshmi, 76'), Mehdi Taremi; Serdar Azmoun (Karim Amsarifard, 86')

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.