Piala Dunia 1998 mungkin akan dikenang sebagai salah satu yang penuh dengan muatan politik di dalamnya. Sebab, dua negara yang bertolak belakang terkait pandangan politik, Amerika Serikat serta Iran, bertemu di atas lapangan.
Saat itu, Amerika dan Iran kebetulan tergabung di dalam satu grup. Mereka sama-sama menghuni Grup F bersama Jerman dan Yugoslavia.
Kebetulan, saat itu hubungan politik antara Amerika dan Iran sudah renggang. Sejak revolusi Iran terjadi dan menggulingkan kaum pro Amerika dengan sempurna pada Februari 1979, terjadi gesekan politik.
Keduanya mulai menunjukkan sikap yang saling berseberangan. Hal tersebut merembet sampai ke urusan sepak bola.