6 Alasan Mengapa Prancis Bisa Menggondol Trofi Piala Dunia 2018

Tidak ada yang meragukan fakta, bahwa timnas Prancis saat ini adalah tim terbaik di sepak bola. internasional Pasalnya, mereka memiliki banyak pemain hebat yang merata di semua posisi.

Hugo Lloris, kapten tim, telah dianggap sebagai kiper terbaik di Liga Premier Inggris. Penjaga gawang Tottenham Hotspurs itu memiliki catatan mengesankan. Yaitu mencetak 73 cleansheet dalam 203 penampilannya untuk Spurs.

Pada usia 31 tahun, Piala Dunia 2018 Rusia mungkin menjadi Piala Dunia terakhir Lloris. Tetapi dengan adanya Alphonse Areola, kiper PSG, yang masih berusia 25 tahun, suksesi penjaga gawang tim telah berada di jalur yang bagus.

Untuk urusan bertahan, Didier Deschamps dapat memilih antara Presnel Kimpembe, Raphael Varane, Laurent Koscielny dan Samuel Umtiti. Khusus pemain berusia 24 tahun, dia menunjukkan konsistensi bermain yang apik di Barcelona. Pada musim pertamanya, Umtiti sukses membawa Barca meraih gelar juara La Liga musim ini.

Sementara di sisi bek sayap, ada nama Layvin Kurzawa dan Djibril Sidibe. Kurzawa sendiri telah menunjukkan semua kualitas dari seorang wing back modern. Dia telah mencetak lima gol di semua kompetisi, tiga di antaranya dicetak pada ajang Liga Champions.

Manajer timnas Prancis, Didier Deschamps, lebih memilih untuk memainkan formasi 4-3-3. Tiga pemain gelandang yang mengisi posisi tengah itu harus memiliki kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya.

Dengan ketenangan dan akurasi umpan 89,7%, N'Golo Kante bisa dipastikan bakal mengisi satu tempat di depan empat barisan pertahanan Prancis. Kante juga merupakan pemain inti Chelsea.

Pada musim 2016/2017, Kante terpilih sebagai Pemain Terbaik Liga Premier saat sukses membawa Leicester City menjuarai Liga Premier musim itu.

Kante, bakal ditemani oleh Paul Pogba, gelandang yang mengatur penyerangan. Musim ini memang bukan musim yang baik bagi Pogba. Walau begitu, dia adalah pemain yang mampu mengubah pertandingan.

Contoh, saat dirinya memborong dua gol kemenangan bagi Manchester United atas Manchester City, bulan April lalu.

Satu tempat pemain tengah akan diperebutkan oleh banyak pemain hebat seperti Blaise Matuidi, Corentine Tolisso dan Adrien Rabiot. Jika Deschamps lebih memilih pendekatan bermain bertahan, maka Steven N'Zonzi bisa menjadi pilihan.

Sebaliknya, jika menyerang maka Nabil Fekir bisa mengisi satu kekosongan itu. Bermain bersama Lyon di Liga 1 Prancis, Sakir telah mencetak 17 gol dan 7 assist.

Satu keputusan paling sulit dihadapi oleh Deschamps adalah menentukan siapa yang akan beroperasi sebagai pemain sayap mendampingi striker utama. Pasalnya, Prancis memiliki banyak winger hebat. Tengok saja ada nama-nama macam Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, Anthony Martial, Thomas Lemar, Florian Thauvin dan bahkan Kingsley Coman.

Mbappe, telah menunjukkan dirinya sebagai pemain muda yang luar biasa. Pada usia yang masih 19 tahun, dia telah mencetak 13 gol dan 8 assist bagi PSG. Bisa dipastikan Mbappe bakal mengisi satu slot di posisi sayap.

Di antara nama-nama winger hebat Prancis, selain Mbappe, Anthony Martial patut dikedepankan. Sembilan golnya untuk Manchester United pada musim ini telah menunjukkan sang pemain tengah onfire. Walau begitu, nama Florian Thauvin tak boleh dilupakan. Bermain untuk Marseille, dia telah mencetak 20 gol dalam 32 penampilan di Liga 1.

Peluang Prancis untuk memenangi Piala Dunia sangat besar. Pasalnya, mereka memiliki barisan penyerang tajam yang melimpah.

Antoine Griezmann telah mencetak 19 gol dan 8 assist untuk Atletico Madrid. Oliver Giroud yang baru pindah dari Arsenal ke Chelsea, juga telah menujukkan dirinya patut diperhitungkan. Giroud adalah raja bola udara. Situasi tendangan pojok maupun set piece lainnya bakal menguntungkan Prancis jika memainkan Giroud.

Selain itu, Alexandre Lacazette juga bisa menjadi ancaman bagi barisan pertahanan lawan. Bersama Arsenal musim ini, dia telah merobek gawang lawan sebanyak 13 kali.

Satu striker lain yang layak masuk adalah Karim Benzema. Sejak membela timnas pada tahun 2015, dia telah mencetak 27 gol. Selain itu, dia telah menyumbang 8 gol dan 9 assist bagi Real Madrid.

Walau begitu, sejak timnas dipegang Deschamps, Benzema tak pernah mendapat kesempatan. Dia terbukti memeras rekan setimnasnya Mathieu Valbuena karena skandal video seks.

Usia rata-rata skuat Prancis saat ini adalah 25,7 tahun, dengan banyak pemain muda di bawah ambang usia itu. Yang menarik, para pemain muda Prancis banyak yang telah meraih gelar untuk klub mereka masing-masing.

Contoh saja, Kante sukses bersama Chelsea, Pogba bersama Juventus, Umtiti bersama Barcelona, Mbappe bersama PSG dan Varane bersama Real Madrid. Nama terakhir yang disebut masih berusia 25 tahun dan sudah siap menggondol trofi Liga Champions ketiganya musim ini.

Ditinjau dari segi mana pun, apakah itu pengalaman pertandingan besar, kualitas fundamental, mental juara atau kohesi sebagai unit, Prancis memiliki semua yang mereka butuhkan sebagai penantang serius gelar juara Piala Dunia.

Itulah enam alasan mengapa Prancis bakal menjuarai Piala Dunia 2018 Rusia.