Pratama Arhan Jalani laga di J2, Pelatih Tokyo Verdy Beri Kritik
Jakarta, IDN Times - Pratama Arhan akhirnya menjalani laga debutnya di J League 2 musim ini. Namun, bek Timnas Indonesia itu mendapat kritikan dari pelatih Tokyo Verdy, Shirofuku.
Arhan mendapat kesempatan mentas saat Tokyo Verdy bersua Shimizu S-Pulsedi Ajinomoto Stadium, Tokyo, pada Minggu, 6 Agustus 2023). Dia diturunkan pada menit ke-80 menggantikan Hidemasa Koda.
Namun, bek timnas Indonesia itu dinilai tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik oleh Shirofuku. Dia dianggap tak bermain agresif untuk menyelamatkan timnya yang sedang tertinggal 0-1.
1. Ingin tampil lebih menyerang
Shirofuku sengaja memasukan Arhan karena ingin timnya tampil lebih menyerang. Dinilai punya kondisi fisik yang lebih fit dan naluri menyerang yag baik, dia bisa membantu tim juga untuk bertahan.
Hanya saja, strateginya dianggap tak berjalan mulus. Menurutnya, Arhan tak bisa mengubah permainan tim dalam duel tersebut.
"Dia seorang pemain yang mempunyai kondisi fisik bagus, jadi saya pikir dia akan bermain bagus di sektor penyerangan. Tapi, saya menilai dia tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya [dalam laga ini]," kata sang pelatih dilansir laman resmi klub.
2. Mengandalkan lemparan ke dalam Arhan
Shirofuku juga berharap, Arhan dapat mengeluarkan keahliannya dalam melakukan lemparan jarak jauh. Sayang, pemain berusia 21 tahun tersebut belum bisa mewujudkan harapan sang pelatih hingga laga usai.
Alhasil, masuknya Arhan tak bisa menghindarkan Tokyo Verdy dari kekalahan 0-1 oleh Shimizu S-Pulse.
“Saya ingin dia memperlihatkan kelebihannya dalam menggunakan kaki kiri dan lemparan ke dalam. Namun, dia tidak bisa melakukannya lebih jauh. Dia memang seorang full-back, tapi saya melihat ada permasalahan di sektor penyerangan,” kata Shirofuku dengan nada kecewa.
3. Kecewa dengan tim
Penampilan tim Tokyo Verdy secara keseluruhan mengecewakan Shirofuku. Menurutnya, para pemain tidak tampil sesuai harapan. Dia juga menyangkan timnya yang tak mampu mengejar ketertinggalan mereka.
“Tentu membuat frustrasi menelan kekalahan 1-0. Tapi yang membuat saya lebih frustrasi adalah kualitasnya yang berbeda. Saya pikir itu menjadi masalah buat saya sendiri, karena saya belum bisa meningkatkan kekuatan kami. Saya belum bisa membangun dasar pemain yang kuat [di tim ini],” beber Shirofuku.
