Pratama Arhan, Si Pelempar Jarak Jauh Timnas U-19

Tak lama berselang, dia bergabung dengan Akademi Terang Bangsa Semarang untuk mengembangkan bakatnya. Lalu dia juga sempat berguru di BJL Semarang sampai akhirnya bisa masuk PSIS U-18 untuk tampil di kompetisi Elite Pro Akademi U-18 pada tahun lalu.

Menempati posisi sayap kanan, pemain berusia 19 tahun tersebut mampu mengecap 17 penampilan bersama Laskar Mahesa Jenar. Yang paling mencolok justru produktivitas golnya dalam semusim itu, walau tampil sebagai pemain belakang, Pratama Arhan berhasil mengoleksi 4 gol.

Kontribusinya itu tak hanya membuat catatan individunya terlihat mencolok saja. Sebab, dia juga berhasil membawa timnya menjadi kuda hitam musim lalu. PSIS berhasil diantarkannya menempati posisi kedua pada pengujung kompetisi.

Kemampuannya itu tak serta-merta membuatnya dengan mudah masuk skuat Timnas U-19 yang tengah di siapkan menuju Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20 pada tahun depan. Maklum, namanya hampir tak pernah disinggung oleh tim pelatih saat Shin Tae-yong belum bergabung.

Awal mula Pratama Arhan bergabung pun bisa dibilang terjadi bukan karena disengaja. Namanya masuk dalam skuat Timnas U-19 kala itu lantaran banyak pemain yang masuk daftar panggilan Shin Tae-yong harus absen dalam TC di Cikarang pada Januari 2020 lalu dan terpaksa memanggil beberapa muka baru.

Terus menunjukkan kemampuan terbaiknya, pelatih asal Korea Selatan akhirnya kepincut dengan Pratama Arhan. Dia pun membawanya dalam daftar pemain untuk melakukan TC di Thailand. Hanya saja, belum ada ekspose besar kepada pemain tersebut.

Kepercayaan Shin Tae-yong kepada Pratama Arhan nampaknya sudah cukup besar. Terbukti, dia juga masuk dalam daftar pemain yang melakukan TC di Jakarta dan berangkat ke Kroasia untuk tampil dalam sebuah mini turnamen dan beberapa rangkaian uji coba.

Kemampuannya mulai tercium publik usai tampil dalam beberapa laga uji coba di kampung halaman Luka Modric itu. Teranyar, Pratama mampu memberikan assist untuk gol Saddam Gaffar lewat lemparan ke dalam jauh saat Timnas U-19 bersua Qatar pada laga kedua, 19 September 2020.

Kemampuannya melakukan lemparan jarak jauh mengingatkan kita kepada pemain Stoke City, Rory Delap. Pemain yang sempat membuat kesal Arsene Wenger itu tak jarang memberikan umpan matang bagi timnya dan menjadi gol. Spesialisasi itu membuat Arhan Pratama kini kerap disejajarkan dengan Delap.

"Soal lemparan ke dalam yang jauh saya belajar sendiri dan memang sudah lama sekitar tahun 2017 saya melakukannya hingga sekarang. Selain itu, setiap pertandingan saya harus fokus dan bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaik," kata Arhan.

Akan tetapi, di luar kemampuan spesialnya itu, Arhan Pratama memang dikenal sebagai pemain multiposisi. Selain tampil apik saat bertahan sebagai bek kiri, dia juga terbiasa tampil di bek kanan dan gelandang. Bahkan, dia sebelumnya sudah terbiasa mengisi peran sebagai pemain tengah.

Hal itu pula yang membuatnya bisa menggeser posisi pemain yang kerap jadi langganan skuat Garuda Muda, seperti Yudha Febrian dan Salman Alfarid. Total, dia sudah tampil dalam lima pertandingan uji coba Timnas U-19 yakni melawan Bulgaria, Kroasia, Arab Saudi dan dua kali saat bentrok dengan Qatar.

Arhan Pratama sendiri masih belum puas dengan apa yang sudah dilakukannya sejauh ini bersama Timnas U-19. Pemain yang mengidolakan Ricky Fajrin ini punya impian untuk bisa membela dan memberikan prestasi gemilang bagi Timnas U-19 saat mentas di Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20 2021 nanti.

Lebih jauh, dia punya mimpi besar mengikuti jejak Egy Maulana Vikry mau pun Witan Sulaiman untuk merumput di kompetisi Eropa.

"Semoga saya suatu saat bermain di Eropa. Selain itu, ingin menembus skuat Timnas Senior serta meraih prestasi dan membikin bangga kedua orangtua saya," kata Pratama Arhan.

Kini, konsistensi penampilan dan perkembangan Arhan Pratama tengah diuji. Dia diminta terus bisa meningkatkan kemampuannya selama mengikuti latihan bersama skuat besutan Shin Tae-yong selama melakukan pemusatan latihan di Benua Biru.

Arhan Pratama masih memiliki kesempatan untuk bisa kembali membuktikan diri layak dipercaya tampil oleh Shin Tae-yong. Sebab, Timnas U-19 masih menyisakan dua laga uji coba di Kroasia melawan Bosnia-Herzegovina (25 September) dan Dinamo Zagreb (28 September).

Jika kembali tampil baik dan memberikan kontribusi maksimal, termasuk kembali memberikan umpan matang melalui lemparan jarak jauh dari lemparan ke dalam. Bukan tak mungkin, namanya terus dipercaya untuk mengisi satu nama dalam starting eleven Timnas U-19 ke depan.