Timnas Argentina memiliki sejarah yang hebat di Piala Dunia. Argentina jarang gagal lolos ke Piala Dunia serta pernah dua kali jadi juara. Namun, ada pula saat-saat Argentina gagal berbicara banyak di Piala Dunia.
Dalam lima edisi Piala Dunia terakhir, prestasi Argentina terbilang naik turun. Mereka pernah gugur di fase grup, tetapi pernah juga hampir jadi juara. Berikut ini ulasannya.
Argentina adalah salah satu unggulan utama jadi juara di Piala Dunia 2002. Saat itu, Tim Tango memiliki skuad berisi banyak talenta luar biasa. Ada nama-nama seperti Gabriel Batistuta, Hernan Crespo, Juan Sebastian Veron, Hingga Diego Simeone.
Selain itu, penampilan Argentina di babak kualifikasi juga luar biasa. Namun, Piala Dunia 2002 memang penuh kejutan. Sejumlah tim besar tersingkir lebih awal, termasuk Argentina. Tim Tango bahkan gagal lolos dari fase grup yang berisi Inggris, Swedia, dan Nigeria.
Argentina mengawali grup dengan mengalahkan Nigeria. Namun, mereka kalah dari Inggris dan ditahan imbang Swedia. Dengan 4 poin, Argentina tersingkir karena kalah bersaing dengan Swedia dan Inggris. Itu adalah kali pertama Argentina gugur di fase grup Piala Dunia sejak 1962.
Di Piala Dunia 2006, Argentina berhasil menebus hasil memalukan 4 tahun sebelumnya. Mereka lolos dari fase grup sebagai juara meski harus bersaing dengan Belanda dan Pantai Gading. Babak perdelapan final juga dilewati Argentina setelah mengandaskan Meksiko melalui perpanjangan waktu.
Sayangnya, langkah Argentina akhirnya mentok di perempat final. Mereka ditumbangkan tua rumah Jerman melalui adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1. Argentina pun harus pulang, sementara Jerman akhirnya menjadi juara ketiga Piala Dunia 2006.
Piala Dunia 2010 seolah jadi ulangan edisi 2006 bagi Argentina. Mereka lagi-lagi bertemu Meksiko di perdelapan final dan berhasil menang. Setelah itu, langkah Argentina pun kembali terhenti di perempat final, bahkan oleh lawan yang sama, yaitu Jerman.
Namun, kali itu, kekalahan yang diderita Argentina dari Jerman lebih memalukan. Tim Tango sudah kebobolan sejak menit ke-3, lalu dijebol tiga gol tambahan tanpa bisa membalas. Skor 0-4 menjadi kekalahan terbesar yang pernah diderita Argetina dari Jerman dalam 23 pertemuan di semua ajang hingga kini.
Di Piala Dunia 2006 dan 2010, Lionel Messi sudah ikut serta dan tampil membela Argentina. Namun, dalam dua edisi itu penampilannya memang tak terlalu menonjol. Barulah pada Piala Dunia 2014, kebintangan Messi benar-benar terlihat jelas.
Bermain sebagai kapten, Messi tampil trengginas dengan mencetak 4 gol dan 1 assist sepanjang turnamen. Argentina pun berhasil menembus final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1990. Di final, Argentina mengincar trofi Piala Dunia ketiga, sekaligus balas dendam atas Jerman.
Sayangnya, bukannya balas dendam, Jerman malah makin menambah luka Argentina. Messi dan kolega dibuat tak berkutik selama 90 menit, lalu dihujam gol tunggal Mario Goetze di perpanjangan waktu. Messi dan Argentina pun gagal juara, sementara Jerman merengkuh trofi Piala Dunia keempat mereka.
Cemerlang di Piala Dunia 2014, performa Argentina menurun lagi di Piala Dunia 2018. Argentina bahkan nyaris gagal lolos dari fase grup ketika itu gara-gara ditahan imbang Islandia dan kalah dari Kroasia. Untungnya, kemenangan tipis atas Nigeria akhirnya membuat Tim Tango lolos.
Namun, langkah Argentina akhirnya hanya sampai babak 16 besar. Mereka dikalahkan Prancis melalui drama tujuh gol yang berakhir dengan skor 3-4. Meski membuat dua assists, Lionel Messi tak mampu membawa negaranya melaju. Prancis sendiri memang tampil hebat di Rusia dan bahkan akhirnya jadi juara.
Setelah gagal di Piala Dunia 2018, Argentina bangkit dengan menjuarai Copa America 2021 serta memenangi Finalissima 2021 melawan Italia. Tim Tango pun pantas diunggulkan juara di Piala Dunia 2022. Bisakah Messi dan rekan-rekannya mempersembahkan trofi juara bagi negaranya di Qatar?