Cile vs Peru: Misi Besar La Roja Kejar Hattrick!

Di ajang kali ini, seperti sudah disinggung di atas, Cile datang dengan ambisi penting. Skuat La Roja sedang mengejar gelar ketiga beruntun karena dua edisi yakni 2015 dan 2016 sukses mereka rajai secara gemilang.

Bila mampu menjadi juara di edisi kali ini, Cile akan mencatat sejarah sebagai negara kedua setelah Argentina yang mampu tiga kali beruntun menjuarai Copa America. Kala itu, pada edisi 1945, 1946, dan 1947, Albiceleste mampu menjadi kampiun selama tiga tahun beruntun di mana kala itu Copa America dihelat setiap setahun sekali.

Bersama Manchester United, bintang timnas Cile, Alexis Sanchez, memang kehilangan tajinya. Ia tak lagi tampak seperti bintang besar seperti bagaimana ia dahulu di Barcelona dan Arsenal. Tapi cerita berbeda hadir ketika Alexis membela Cile di Copa America kali ini.

Sejauh ini, sampai di fase semifinal, Alexis sudah mencetak 2 gol dan 1 asis. Bersama Eduardo Vargas, sang kawan karib, Alexis menjadi top skor Cile di turnamen. Sementara untuk ukuran asis, ia kalah dengan Charles Aranguiz yang ukir 3 asis sejauh ini.

Peru sendiri, di sisi lain, datang ke fase semifinal dengan modal minimalis. Sepanjang turnamen, mereka tak cukup tajam, namun juga tak mudah kebobolan. Jefferson Farfan menjadi andalan di mana sang pemain mencetak satu gol dan satu asis sejauh ini. Menjadi andalan utama, Farfan justru tertimpa sial.

Untuk laga semifinal, eks pemain Schalke 04 ini harus absen karena cedera. Walau masih ada Edison Flores dan Paolo Guerrero, Peru tetap tampak berbeda bila tak diperkuat oleh sang penyerang utama yang harus menepi lama sekitar 3 sampai 4 bulan karena cedera lutut.

Walau dipastikan tanpa Farfan, Peru masih memiliki Christian Cueva dan Andre Carillo. Cueva sendiri menjadi andalan timnas Peru pada Piala Dunia 2018 lalu. Kala itu, sisi eksplosif dari Cueva diandalkan menjadi pusat serangan Peru.

Sementara Carillo, masih bisa mengancam dari sisi sayap. Pemain asal Benfica yang sempat dipinjam Al Hilal di Liga Arab Saudi ini punya kecepatan yang bisa merepotkan bek sayap Cile yang terkenal gemar maju ke atas membantu penyerangan.

Walau tanpa Farfan, bila tak waspada, Cile bisa dikejutkan oleh serangan balik Cueva dan kolega yang punya modal bagus.