Harus diakui, langkah Luka Modric cs untuk tiba di babak ini tidak mudah. Mereka harus membungkam Denmark dan Rusia melalui drama adu penalti. "Kami bermain 120 menit dalam enam hari. Tentu itu sangat menguras fisik dan mental," kata Zlatko Dalic sebagaimana dikutip dari Sky Sports.
Zlatko mengatakan, gaya bermain Denmark dan Rusia yang cenderung bertahan berdampak terhadap kreasi dan daya gedor Kroasia yang tidak optimal. Menghadapi Harry Kane cs dengan gaya bermain 'kick and rush', Zlatko berharap jalannya pertandingan akan lebih terbuka.
"Saya senang kami bisa bermain dengan menyerang dan beradaptasi dengan gaya bermain mereka (Denmark dan Rusia). Namun, saya berharap Inggris akan memancing gaya bermain kami yang sesungguhnya sehingga itu akan menjadi laga yang menguntungkan (bagi kami)," tambah dia.
Di sisi lain, manajer Inggris Gareth Southgate sangat yakin darah muda yang dimiliki oleh kesebelasannya telah berkembang jauh. Baginya, perjalanan pajang Inggris selama di Mokow telah mempersiapkan mental dan fisik Harry Kane cs.
"Kami tahu bila kami banyak melakukan perubahan pada level tim nasional. Kami banyak memasukkan pemain muda. Tapi perjalanan kami dari beberapa minggu lalu telah menjadi batu lompatan untuk terus berkembang. Kami ingin tiba di final bersama para pemain muda," ujarnya sebagaimana diberitakan oleh The Guardian.
Secara fisik, Inggris sedikit diunggulkan karena hanya melewati drama adu penalti ketika melawan Kolombia di babak 16 besar. Namun secara mental, menumbangkan Lionel Messi cs tiga gol tanpa balas menjadi modal berharga bagi Kroasia.