Preview Swedia vs Slovakia: Butuh Modifikasi Strategi

Dengan formula yang nyaris serupa, Slovakia mencoba untuk membobol gawang Swedia yang cukup kuat. Mereka tentu harus mencari cara bagaimana bisa membongkar pertahanan lawannya itu. Maklum, pada laga pertama Hamsik dan kolega lebih banyak tampil bertahan ketimbang menyerang.

Kini kondisinya agak berbeda. Swedia hampir punya gaya permainan yang mirip dengan Slovakia. Bedanya, Swedia sudah membuktikan diri punya lini belakang yang solid karena sudah membuat Spanyol frustrasi saat menjalani laga pertama Grup E.

“Melihat empat laga terakhir, (melawan Rusia, Bulgaria, Austria, dan Polandia), kami sudah menemukan pakem permainan. Kami tak kalah. Kami bahkan bisa mengubah situasi yang tak menguntungkan jadi lebih baik, karena kami bereaksi dengan bagus dengan menciptakan gol,” ujar pelatih Slovakia, Pavel Hapal dikutip laman resmi federasi sepak bola Slovakia.

Namun demikian, sejauh ini Slovakia masih tampil terlalu defensif, terutama saat bentrok dengan Polandia. Hal itu membuat gawang mereka sering mendapat ancaman berbahaya dari lawannya. Andai saja saat itu Polandia tampil lebih tenang, bukan tak mungkin gelontoran gol bisa terjadi dan membuat mereka kalah.

Kapten tim, Marek Hamsik, tak mau menganggap hal itu sebagai kekurangan. Ia merasa para pemain sudah menunjukkan kerja keras sepanjang laga. Eks pemain Napoli ini pun ingin timnya bisa kembali menunjukkan penampilan spartan dan membuat Swedia terkejut.

“Saya ingin mengulangi penampilan dan pengaturan saat Senin kemarin. Kami bermain satu demi satu, kami melakukan segalanya di lapangan. Cara tim ini bekerja sangat penting dan akan seperti itu lagi jika dalam pertandingan. Pemain mengalami lelah, tetapi saya tidak merasakan apa-apa,” kata Hamsik.

Ia tak memungkiri Swedia merupakan lawan yang tak kalah berat. Bahkan, kedatangan Dejan Kulusevski (Juventus) dan Alexander Isak (Real Sociedad) membuat negara tersebut semakin menakutkan. 

Hanya saja, hal itu tak membuat nyali Hamsik ciut. Ia tak akan membiarkan keduanya bisa tampil enak di lapangan. Sebab, Slovakia punya kolektivitas yang bakal membuat Swedia tak berkutik dalam duel nanti.

Di sisi lain, Swedia masih dilanda euforia setelah berhasil mencatat hasil imbang di Piala Eropa 2020. Bagaimana tidak, tim favorit di ajang ini, Spanyol dipaksa bermain imbang 0-0 oleh Swedia. Tim Matador bahkan tak mampu berbuat banyak dan terlihat frustrasi karena sulitnya meladeni permainan Swedia.

“Sebuah pertandingan yang sangat sulit tentu saja. Spanyol adalah tim yang sangat terampil memainkan bola, dan jauh dari cari bermain Swedia. Kami sedikit menampilkan garis pertahanan rendah dalam permainan kami, tetapi sebenarnya tak ada yang salah dengan usaha itu. Satu poin melawan Spanyol adalah awal yang sangat baik untuk kejuaraan,” kata Sebastian Larsson.

Larsson menilai, Slovakia punya ciri khas permainan yang berbeda dengan Spanyol. Mereka punya penampilan bagsu dan spartan di atas lapangan. Hal itu yang dilihatnya saat SLovakia mampu menaklukkan Polandia di laga perdana.

Namun, Polandia memastikan dalam duel ini bakal memainkan permainan yang berbeda ketika bentrok dengan Spanyol. Usai mempelajari lawannya, mereka akan lebih banyak menguasai bola dan melakukan inisiatif serangan. 

“Kami mungkin akan memiliki lebih banyak bola secara signifikan dan menghadapi tim yang seharusnya punya pertahanan cukup rendah melawan kami. Jika kami dapat menggabungkan kedisiplinan bertahan saat melawan Spanyol dengan formula permainan ofensif yang tepat, kami punya kans menyelesaikan pertandingan dengan hasil yang baik,” kata Larsson.

Menilik kondisi kedua tim, baik Slovakia maupun Swedia sama-sama punya modal bagus untuk meraih kemenangan di laga keduanya. Kali ini, tinggal pertarungan mental antara kedua tim yang bakal menentukan siapa pemenang di duel seru yang terjadi di Grup E ini.