Sponsor di Piala Dunia 2022 (instagram.com/fifaworldcup)
Selain Piala Dunia untuk sepak bola pria, sebenarnya FIFA juga sudah menyelenggarakan Piala Dunia Sepak Bola Perempuan sejak 1991. Namun, gaungnya sangat berbeda.
Secara umum, pertandingan sepak bola jauh lebih semarak dengan sponsor yang bertebaran. Hak siarnya bahkan jadi rebutan banyak kanal televisi kabel dan layanan streaming berbayar. Sementara, laga-laga sepak bola perempuan sering kali disiarkan secara cuma-cuma di kanal streaming gratis seperti YouTube.
Melansir liputan The Guardian tahun 2015, keengganan investor dan pemilik modal (korporasi) untuk mendanai tim-tim sepak bola perempuan memang jadi fakta yang memprihatinkan. Ini diamini penelitian Rasmussen dkk. pada 2021 yang berjudul "Gender Marginalization in Sports Participation through Advertising: The Case of Nike".
Mereka menemukan bahwa meski sudah mulai bekerja sama dengan atlet-atlet dari gender marginal (perempuan dan non-biner), salah satu perusahaan apparel olahraga ternama dunia yang mereka teliti masih memprioritaskan hegemoni maskulin dalam kampanye pemasaran mereka.
Tak heran kalau privilese jadi kata yang santer kita dengar dalam berbagai produk budaya. Eksistensinya tidak terbatas di berbagai ranah kehidupan, termasuk dalam sepak bola. Mana bukti yang paling kamu rasakan selama gelaran Piala Dunia 2022 berlangsung?