Hakim Ziyech saat menjuarai EUFA Super Cup bersama Chelsea (instagram.com/hziyech)
Seperti yang sudah sempat disinggung, Hakim Ziyech sebenarnya mengawali karier sepak bolanya di Belanda. Seiring berjalannya waktu, kariernya melejit saat berkostum FC Twente tahun 2015 dengan mencetak 17 gol dari 33 pertandingan. Simak karier sepak bola profesionalnya dalam profil Hakim Ziyech di bawah ini.
1. Heerenveen (2012-2014)
Hakim Ziyech pertama kali bermain untuk Heerenveen pada 2 Agustus 2012, yaitu saat leg pertama kualifikasi Europa League dengan melawan Rapid Burucesti. Sedangkan debutnya di Eredivisie (kasta tertinggi liga Belanda) terjadi pada 10 Agustus 2012 ketika bertemu NEC Nijmegen.
Selama di Heerenveen, Ziyech mencetak 11 gol dari total 36 penampilan.
2. FC Twente (2014-2016)
Pada tahun 2014, FC Twente menjadi pelabuhan berikutnya bagi Hakim Ziyech untuk berkarier sebagai pesepak bola. Ia menandatangani kontraknya pada 18 Agustus 2014 untuk bermain di FC Twente selama tiga tahun.
Bisa dikatakan titik tolak Hakim Ziyech sebagai pemain sepak bola yang wajib diperhitungkan adalah ketika ia di FC Twente. Selama dua musim, Ziyech menyumbang 30 gol dari 68 pertandingan yang ia lakoni.
3. Ajax Amsterdam (2016-2020)
Ziyech mulai dilirik oleh klub-klub besar, termasuk Ajax Amsterdam. Ia resmi berseragam Ajax pada 30 Agustus 2016 untuk kontrak selama lima tahun.
Pada dua musim pertamanya, Ziyech membawa Ajax mencapai 16 besar KNVB Cup, meskipun akhirnya harus kalah adu penalti dengan FC Twente.
Baru mulai musim 2018/2019 atau musim ketiganya di Ajax, Ziyech tampil sangat cemerlang di Liga Champions. Hakim Ziyech berperan penting dalam mengalahkan raksasa Eropa, yaitu Real Madrid dengan skor agregat 5-3.
Namun, sayangnya Ajax akhirnya kalah agregat di tangan Tottenham Hotspur dengan skor 3-3.
4. Chelsea (2020-sekarang)
Karier cemerlang ketika di Ajax membuat klub Inggris, Chelsea tertarik untuk 'menculik' Ziyech dari Ajax. Akhirnya, pada 14 Februari 2020 Ziyech resmi berseragam Chelsea.
Pada UEFA Super Cup tahun 2021, Ziyech mencetak gol penyama kedudukan dalam partai final melawan Villareal yang membuat pertandingan tersebut harus dilanjutkan hingga babak adu penalti. Beruntungnya, Chelsea sukses memenangkan penalti dan menjadi juara.