Jeong Seok Seo, penerjemah STY di Timnas Indonesia (instagram.com/jeongseokseo)
Jeong Seok Seo atau Jeje lahir di Korea Selatan pada 1993. Jeje mulai tertarik dengan dunia sepak bola sejak Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Saat itu, timnas negaranya mampu melaju hingga semifinal dan mencapai posisi empat besar.
Sejak saat itu, Jeje mulai menekuni sepak bola. Dia sempat ikut Sekolah Sepak Bola (SSB) lokal di Kota Seoul. Menjelang kelas satu SMA, dia pindah ke Indonesia karena ayahnya memiliki bisnis di Tanah Air.
Sebagai orang dari negara asing, Jeje tentu membutuhkan adaptasi dengan budaya, bahasa, hingga pertemanan di Indonesia. Meski sudah sempat belajar bahasa Indonesia selama 3-6 bulan, tapi Jeje perlu waktu sekitar 1-2 tahun untuk benar-benar lancar berbahasa Indonesia sehari-hari.
Syukurnya, teman-teman dan pihak sekolah selalu mendukungnya untuk cepat beradaptasi di Indonesia. Ditambah dengan skill Jeje dalam bermain bola menjadi cara untuk lebih cepat dekat dengan teman-temannya.
Selama di SMA, Jeje aktif mengikuti turnamen futsal antar sekolah dan pernah meraih juara. Namun, karier Jeje sebagai pemain hanya sebatas itu. Jeje memutuskan tidak melanjutkan karier profesionalnya di Indonesia karena trauma dengan kekerasan dan sikap senioritas yang pernah dialaminya saat bersekolah sepak bola di Korea.