Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa (the-afc.com)
Salman bin Ibrahim Al Khalifa diketahui memiliki rekam jejak buruk tentang dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Salman diduga memimpin sebuah komite yang bertugas menyelidiki pemain sepak bola dan atlet lainnya yang terlibat dalam Pemberontakan Bahrain 2011.
Pemberontakan Bahrain 2011 adalah gerakan protes antipemerintah yang dipimpin pihak oposisi pada 2011-2014. Gerakan ini berawal dari Arab Spring, yaitu serangkaian protes terhadap maraknya korupsi dan buruknya perekonomian di negara-negara Arab kala itu.
Saat itu, Pangeran Nasser dari kerajaan Bahrain mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengizinkan tentara mendirikan pengadilan militer. Salman ditunjuk menjadi sekretaris jenderal dewan olahraga dan pemuda.
Dia diduga mengepalai sebuah komite yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran yang berkaitan dengan gerakan olahraga selama peristiwa pemberontakan.
Selain itu, Asosiasi Sepak Bola Bahrain yang dipimpin Salman mengancam hukuman bagi atlet yang berpartisipasi dalam protes. Akibatnya, ada sekitar 150 atlet dan pengurus sepak bola yang ditangkap. Beberapa dari mereka juga mengaku mengalami penyiksaan selama ditahan.
Salah satu atlet sepak bola Bahrain, Hakeem Al Araibi menjadi salah satu korbannya. Dia sempat melarikan diri dari Bahrain dan sempat dijatuhi hukuman penjara 10 tahun.
Demikianlah profil Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa asal Bahrain yang menarik disimak.