Jakarta, IDN Times - PSSI akan menggelar pertandingan sepak bola, Piala Pertiwi Nasional 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pertandingan tersebut merupakan bentuk PSSI dalam memperhatikan sepak bola putri.
"PSSI pusat menyelenggarakan untuk nasionalnya itu di Desember dan memang belum diketok palu oleh Pak Ketum dan juga belum dibicarakan secara resmi di tingkat ekspo. Tapi ada wacana bahwa di tingkat nasionalnya kita akan adakan di IKN," kata Exco PSSI, Vivin Cahyani, Sabtu (21/9/2024).
Vivin mengatakan, PSSI saat ini sudah turun tangan untuk mencari talenta-talenta pesepak bola putri, khususnya di luar Pulau Jawa. Saat ini, tidak semua provinsi siap dan memiliki talenta yang mumpuni.
Pelatih sepak bola Timnas Wanita, Satoru Mochizuki, kata Vivin, melakukan coaching clinic di sela-sela waktu training camp-nya ke berbagai daerah.
"Itu agar perkembangan sepak bola merata, tidak hanya di Pulau Jawa saja," kata dia.
Pada 2023 lalu, kata Vivin, Australia menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita FIFA 2023. Hal ini membuat perubahan yang cukup signifikan terhadap minat perempuan pada sepak bola.
“Sejak Australia hosting Piala Dunia tahun 2023, peningkatan sekolah sepak bola putri di seluruh negara, di dalam Australia, di seluruh provinsinya itu mengalami peningkatan lebih dari 30 persen,” ujar Vivin.
PSSI pun berharap, hal ini juga dapat terjadi di Indonesia. Mereka berharap perempuan-perempuan di Indonesia dapat mengeluarkan talenta-talentanya terutama di bidang sepak bola.
Bahkan, kata dia, setelah pertandingan kualifikasi Indonesia vs Australia, Federasi Sepak Bola Australia mengajak PSSI kerja sama di bidang sepak bola perempuan. Hal ini menjadi kesempatan yang luar biasa untuk memajukan persepakbolaan perempuan di Indonesia.
Sementara itu, Ketua PSSI, Erick Thohir membantah bahwa PSSI tidak memperhatikan Timnas Wanita atau talenta-talenta pemain sepak bola putri lainnya.
“Saya sebagai Ketua, Exco, Sekjen, kita tidak pernah membedakan komitmen dalam membangun sepak bola perempuan. Kita sudah menghabiskan, akan habis sih, mungkin Rp36 miliar," ujar Erick.