Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengakui, memang ada utang yang melilit federasi dan jumlahnya hampir mencapai Rp100 miliar. Namun, dia enggan menyalahkan pengurus federasi yang lama.
"Kembali saya tidak mau menyalahkan kepengurusan lama. Tetapi saya ingin keuangannya tertata rapi supaya kepengurusan berikutnya pun bisa bikin planning jangka panjang," ujar Erick di Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Erick mengaku, tagihan-tagihan ini secara tidak langsung menggerogoti federasi saat ini. Salah satunya adalah utang soal pemusatan latihan di sebuah negara, yang mencapai angka Rp1,9 miliar. Program-program yang tengah dicanangkan PSSI pun terganggu.
"Kemarin ada tagihan Rp1,9 miliar untuk TC di sebuah negara, ya kita bayar, tapi kan sebenarnya pendanaan yang kemarin kita kumpulkan ini sebanarnya kan buat program kami. Salah satunya adalah AFF U-19 Wanita itu kan perlu uang," kata Erick.
Selain tagihan Rp1,9 miliar untuk TC, nyatanya utang PSSI berasal dari berbagai sektor. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga berkata, utang juga merambah ke urusan perhotelan dan juga proses saat naturalisasi pemain.
"Misalnya, urusan perhotelan, urusan tiket, bayangin. Kami saja ditagih ada pemain naturalisasi, datang ke sini diundang, dibilang, kamu bayar dulu, ya, dia iya, datang dia ke sini, dia bayar dulu habis itu dia balik tidak dibayar juga," ujar Arya.
"Terus ada sesuatu yang dijanjikan untuk agen pemain juga, itu tak dibayar. Ya harus dibayar ini, kalau tidak dibayar kan dia tidak mau main, karena itu dijanjikan sama yang lama, maka kita harus lakukan," tambahnya.
Tidak mau berlarut dalam utang, Arya berujar bahwa PSSI saat ini tengah dalam proses membayar utang-utang tersebut. Prioritas mereka, utang yang dilunasi adalah yang berkaitan dengan hajat hidup seseorang, seperti wasit dan perangkat pertandingan.
"Prioritasnya (pembayaran utang) yang menyangkut hidup orang. Artinya, orang per orang. Misal perangkat pertandingan, wasit (termasuk yang U-20 kemarin mini turnamen), itu jadi prioritas PSSI, walaupun ini masih bertahap," ujar Arya.