Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, tidak menampik jika kompetisi sepak bola Indonesia membutuhkan video assistant referee (VAR). Namun, dia sadar tidak semua stadion di Indonesia siap dipasangi VAR.
"Saya rasa tidak semua stadion bisa menggunakan VAR. Mungkin salah satunya di stadion ini bisa (Kapten I Wayan Dipta). Sisanya belum," ujar Iriawan dalam sesi jumpa pers, Rabu (9/3/2022).
Iriawan menyebut, saat ini PSSI tengah menanti kajian mengenai VAR ini. Dia pun mengusahakan, VAR akan ada di beberapa stadion di Indonesia, tetapi tidak semuanya. Memang, tidak sembarang stadion bisa dipasangi VAR.
"Oleh karena itu, kami akan tunggu kajiannya. Seba, biaya VAR juga mahal. Mungkin nanti VAR hanya akan ada di beberapa stadion," ujar Iriawan.
Agar bisa menerapkan VAR secara menyeluruh laiknya kompetisi di Eropa, Iriawan menyebut PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus melalui beberapa langkah. Selain melatih wasit, peralatan pun perlu disiapkan.
"VAR memang dalam pemikiran kami, tetapi tidak mudah juga bagi kami penerapannya. Untuk mengarah ke sana ada langkah-langkah yang harus kami lalui," tutur Iriawan.
PSSI saat ini memilih untuk menggunakan asisten wasit tambahan di sisa laga Liga 1 2021/22. Hal tersebut untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang acap diambil wasit, sembari menanti penerapan VAR kelak.
"Semoga AAR (asisten wasit tambahan) ini bisa menjadi solusi di Liga 1 2021/22 sebelum kita memakai video assistant referee (VAR)," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi.