Kekalahan Chelsea dari Liverpool pada final Piala FA 2022 menjadi kisah tragis tersendiri bagi Mason Mount. Gelandang muda Timnas Inggris tersebut tercatat selalu kalah dalam enam laga final yang dihelat di Wembley.
Musim ini saja ia harus menyaksikan timnya ditaklukan dua kali oleh Liverpool di final Piala Liga dan FA. Terlebih Mason Mount menjadi salah satu eksekutor penalti yang gagal menjebol gawang Alisson pada final Piala FA.
Mason Mount memang merupakan produk asli akademi Chelsea. Namun, seperti kebanyakan pemain muda The Blues, ia lebih sering dipinjamkan. Pada 2018/2019, Mount dipinjamkan ke klub Championship, Derby County.
Tak disangka, Mount tampil cukup impresif bersama Derby dan membawa timnya finis di posisi keenam. Hal itu sekaligus membuat mereka mengamankan satu tempat ke playoff. Pada babak pertama, mereka sukses menundukkan Leeds United dengan agregat 4-3.
Pada partai final yang dihelat di Wembley, mereka sudah ditunggu Aston Villa yang sama-sama mengincar satu tiket ke English Premier League. Sayang, kemenangan belum berpihak kepada Derby. Mereka harus takluk dengan skor 1-2 sekaligus gagal promosi. Namun, sejak saat inilah Mount mulai dipercaya oleh Chelsea.
Final Piala FA 2020 mempertemukan dua tim kuat asal London, yakni Chelsea dan Arsenal. Mount kali ini dipasang sejak menit pertama oleh Frank Lampard. Chelsea membuka keunggulan lebih dahulu lewat gol cepat Christian Pulisic pada menit kelima.
Arsenal kemudian bangkit lewat dua gol Pierre-Emerick Aubameyang. Hingga laga berakhir, Chelsea gagal menyamakan kedudukan dan hanya bisa menyaksikan sang rival mengangkat trofi Piala FA.
Usai takluk dari Arsenal, Chelsea lagi-lagi berhasil mencapai babak final Piala FA. Kali itu mereka sudah ditunggu Leicester City di Wembley. Mason Mount kembali dipercaya turun sejak menit awal oleh Thomas Tuchel.
Sayang, berbagai serangan The Blues tak mampu menembus solidnya lini belakang The Foxes. Leicester kemudian mampu memecah kebuntuan pada menit ke-63 melalui Youri Tielemans. Skor tak berubah hingga wasit meniup peluit yang membuat Chelsea kembali harus menerima kekalahan.
Publik Inggris begitu bersemangat ketika mereka berhasil menembus final Piala Eropa 2020. Terlebih laga akbar tersebut dihelat di Wembley yang merupakan markas mereka. Namun, Italia sudah menunggu dengan kekuatan penuh.
Mason Mount kembali dipercaya sebagai starter oleh Gareth Southgate. Bahkan, Inggris unggul lebih dahulu melalui sontekan Luke Shaw. Namun, Italia berhasil menyamakan kedudukan lewat Leonardo Bonucci.
Skor imbang pun bertahan hingga 120 menit sekaligus memaksa laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Gianluigi Donnarumma tampil tenang dan membuat tiga penendang Inggris gagal. Italia pun menyegel gelar juara Piala Eropa kedua mereka.
Final Piala Liga 2022 mempertemukan dua kekuatan sepak bola Inggris, Chelsea dan Liverpool. Laga berjalan sangat sengit karena kedua tim silih berganti melakukan serangan. Bahkan, beberapa gol yang mereka ciptakan harus dianulir karena terjebak offside.
Laga pun terpaksa dilanjutkan ke babak adu penalti. Kesebelas penendang Liverpool tampil tenang dan sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara, kegagalan Kepa membuat Liverpool menjadi juara. Mount sendiri tak jadi eksekutor karena sudah ditarik keluar pada menit ke-74.
Misi balas dendam menyelimuti skuad Chelsea ketika mereka kembali bersua Liverpool di babak final Piala FA. Sama seperti dalam laga final Piala Liga, kedua tim tak mampu menjebloskan bola ke gawang selama 120 menit.
Pada babak adu penalti, pendukung Chelsea sempat dibuat cemas ketika tendangan Cesar Azpilicueta membentur tiang gawang. Beruntung, Sadio Mane gagal menuntaskan kemenangan Liverpool.
Fans Chelsea kembali dibuat tak tenang ketika tembakan Mason Mount berhasil ditepis Alisson. Kostas Tsimikas kemudian menjadi penentu kemenangan Liverpool atas Chelsea. Hal ini juga membuat Chelsea takluk dalam tiga final Piala FA secara beruntun.
Kegagalan Mason Mount pada final yang dihelat di Wembley sepertinya menjadi kutukan tersendiri baginya. Akankah ia berhasil menang ketika bermain kembali di Wembley suatu hari nanti?