5 Rekrutan Pertama Claudio Ranieri sebagai Pelatih Leicester City

Claudio Ranieri ditunjuk sebagai pelatih baru Leicester City pada 13 Juli 2015. Pembelian pertamanya terjadi pada 3 Agustus 2015 ketika mendatangkan gelandang asal Prancis yang diboyong dari SM Caen.

Sosok tersebut adalah N’Golo Kante, pemain yang jadi kunci kesuksesan Claudio Ranieri di Leicester City. Kante benar-benar menarik perhatian kala berduet bersama Danny Drinkwater di lini tengah Leicester City.

Ia dikenal sebagai gelandang tangguh yang tak kenal lelah. Berkat permainan hebatnya tersebut, Kante akhirnya diboyong oleh Chelsea semusim berselang. Selama berseragam Leicester City, Kante bermain sangat apik dengan catatan 40 pertandingan serta sumbangan 1 gol dan 4 assist.

Untuk menambah kekuatan di lini pertahanan, Claudio Ranieri memutuskan untuk mendatangkan Yohan Benalouane pada tanggal yang sama dengan kedatangan Kante. Bek asal Tunisia ini diboyong dari Atalanta Bergamo.

Sayangnya, Benalouane tak terlalu banyak ditampilkan Ranieri. Sebab, pelatih asal Italia tersebut lebih memilih untuk memainkan duet Robert Huth dan Wes Morgan. Selama berseragam Leicester City, Benalouane hanya mencatat 29 laga dalam 3 musim.

Claudio Ranieri juga mendatangkan gelandang senior dari Napoli pada 19 Agustus 2015. Dia adalah Gokhan Inler, gelandang asal Swiss yang hanya bermain selama semusim untuk Leicester City.

Hal tersebut terjadi karena Inler kalah bersaing dari duet N’Golo Kante dan Danny Drinkwater yang saat itu memang sulit terganti. Pada 2015/2016, Inler hanya mencatat sepuluh laga untuk The Foxes. Ia pun hengkang secara gratis ke Besiktas semusim berselang.

Satu-satunya pemain pinjaman yang didatangkan Claudio Ranieri pada musim pertamanya di Leicester City adalah Nathan Dyer. Winger berkebangsaan Inggris ini dipinjam dari Swansea City dengan durasi semusim.

Tak jauh berbeda dengan dua nama sebelumnya, Nathan Dyer juga tak terlalu bersinar di Leicester City. Ia hanya bermain dalam 14 laga dengan torehan 1 gol dan 1 assist. Kehadiran Riyad Mahrez jadi alasan Dyer jarang mendapatkan kesempatan bermain.

Pada transfer musim dingin 2016, tepatnya pada 4 Januari 2016, Leicester City mendatangkan Demarai Gray dari Birmingham City. Gray dianggap sebagai pemain muda berbakat kala itu, karena kemampuan hebatnya menyisir posisi sayap.

Saat berseragam Leicester City, kemampuan Gray cukup terbukti dengan torehan 13 gol dan 17 assist dari 169 laga. Setelah 5 musim berseragam Leicester City, Gray pun akhirnya hengkang ke klub lain.

Kisah Claudio Ranieri dan Leicester City akan terus dikenang meski terdapat coretan buruk setelahnya. Pasalnya, tak sampai semusim usai membawa Leicester City juara, Claudio Ranieri justru dipecat dari kursi kepelatihan.