5 Rekrutan Terakhir Atletico Madrid yang Didatangkan dari Serie A

Stefan Savic datang ke Atletico Madrid dengan modal yang bagus. Ia direkrut Los Rojiblancos dari Fiorentina di musim panas 2015 seharga 12 juta euro atau sekitar Rp205 miliar. Pengalamannya yang pernah membela Manchester City tentu menambah kematangan Savic untuk berkelana di daratan Spanyol.

Sampai detik ini ia masih menjadi bagian Atletico yang perannya begitu vital. Savic merupakan bek favorit sang pelatih, Diego Simeone. Terlebih lagi, sejak hengkangnya bek veteran, Diego Godin, Savic menjelma pemimpin di jantung pertahanan timnya. Ia telah membuat 202 penampilan bersama Atletico di semua kompetisi.

Fernando Torres bukanlah sosok yang asing di hati para fans Atletico Madrid. Sepanjang kariernya, Torres menghabiskan banyak waktu bersama Los Rojiblancos. Ia telah bergabung ke Atletico sedari belasan tahun dan memulai karier profesionalnya. Bersamaan dengan itu, nama Torres juga mulai melambung.

Puncaknya, selama 7 tahun di tim utama Atletico, Torres tampil harum sebagai ujung tombak. Ia sempat berpetualang ke Liverpool, Chelsea, dan AC Milan dengan akhir cerita yang berbeda-beda. Usai kontraknya habis bersama Milan, pemain yang kini menjadi pelatih tersebut akhirnya kembali ke Atletico pada Januari 2015 lalu.

Karier Sime Vrsaljko di Atletico Madrid telah terjalin cukup lama. Vrsaljko memulai masa baktinya untuk Atletico di musim 2016/2017 lalu. Ia diboyong dari Sassuolo seharga 14 juta euro atau setara Rp239 miliar. Hingga saat ini, pemain Kroasia tersebut memang masih menjadi bagian Los Rojiblancos. Hanya saja, Vrsaljko cuma menjadi pelapis.

Sejak awal kedatangannya ke klub sekota Real Madrid itu, Vrsaljko tak pernah memegang status sebagai bek kanan utama. Ia cuma mencatatkan 71 penampilan dan bahkan sempat dipinjamkan ke Inter Milan selama semusim. Ironisnya lagi, Vrsaljko kian terpinggirkan dengan kedatangan Kieran Trippier musim 2019/2020 lalu.

Sebelum Fernando Torres, sosok lain yang hijrah dari AC Milan menuju Atletico Madrid adalah Nikola Kalinic. Hal itu terealisasi di musim panas 2018 lalu. Atletico menebusnya dengan banderol 14,5 juta euro atau sekitar Rp248 miliar. Keputusan Los Rojiblancos untuk mendatangkan Kalinic sempat diragukan mengingat ia tampil buruk selama di Italia.

Benar saja, Kalinic gagal memenuhi ekspektasi dengan performa melempemnya sebagai ujung tombak. Pemain asal Kroasia tersebut cuma mampu mencetak 4 gol dari 24 penampilan. Tak ayal Kalinic akhirnya dipinjamkan ke AS Roma selama semusim penuh. Usai dari masa peminjaman, ia lantas dijual secara permanen ke Hellas Verona musim lalu.

Terbaru ada nama Rodrigo De Paul yang mengikuti jejak para pendahulunya. Ia resmi didatangkan Atletico dari Udinese di bursa transfer musim panas tahun ini dengan biaya 35 juta euro atau sekitar Rp598 miliar. Keputusan Los Rojiblancos untuk merekrutnya juga bertepatan dengan kesuksesan De Paul menjuarai Copa America 2021.

Perekrutan pemain Argentina tersebut dinilai cukup menguntungkan bagi Atletico. Meski tak bermain untuk klub top sebelumnya, De Paul tampil apik di lini tengah Udinese selama 6 musim. Selain itu, De Paul juga tak asing dengan atmosfer LaLiga karena pernah merumput disana bersama Valencia.

Hadirnya Rodrigo De Paul bakal menambah amunisi Atletico Madrid menjadi lebih solid. Akankah Los Rojiblancos bisa mempertahankan tahta LaLiga dari kejaran Real Madrid dan Barcelona? Kita nantikan saja.