Atlet yang beralih profesi menjadi politisi sudah banyak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Contoh yang paling jelas adalah mantan pemain sepak bola George Weah yang kini menjadi Presiden Liberia, atau Manny Pacquiao yang menjadi anggota senat di Filipina.
Kini legenda sepak bola Brasil, Ronaldinho juga tergiur untuk terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota Senat atau dewan (Chamber of Deputies).
Langkah pertama pun sudah dibuat, dengan mendaftarkan dirinya sebagai anggota Partai Republik Brasil (PRB), yang akan bertarung dalam pemilu bulan Oktober nanti.
Dokumen yang mengesahkan pencalonannya pun sudah ditandatangani di hadapan anggota partai tersebut Selasa (20/3/2018) lalu.
Dalam pidato sambutannya, legenda yang baru berulang tahun ke-38 kemarin (21/3/2018) menyatakan kegembiraan dan visinya.
"Saya gembira bisa berpartisipasi dalam sebuah proyek untuk memperbaiki kondisi negara dan membawa modernitas, kegembiraan dan kesehatan kepada semua penduduk," demikian tegasnya sebagaimana dilansir dari Mirror UK.
Mantan pemain AC Milan dan Paris saint-Germain ini akan bergabung dengan saudara sekaligus agennya, Roberto de Assis Moreira yang juga akan ikut dalam pemilu bulan Oktober nanti.
Tahun lalu Ronaldinho sudah menyatakan ketertarikannya untuk terjun ke dunia politik dan berniat bergabung dengan Partai Patriot (PEN), yang dipimpin oleh kandidat presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, dikutip dari Espn.com.
Namun pandangan politik calon presiden tersebut yang berfokus kepada anti-gay, xenofobia, rasis dan pro-senjata membuat banyak pendukung Ronaldinho menyatakan kecemasan atas potensi bergabungnya ia bersama partai tersebut.
Partai Republik Brasil (PRB) pun bergerak cepat mendapatkan mantan pemain yang ikut serta membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia 1994 dan 2002 ini.
Strategi kampanye sudah disiapkan oleh petinggi partai dengan memanfaatkan nomor punggung legendaris, yang dipakainya sewaktu bermain di lapangan hijau yaitu 10 atau R10.
Kini ditunggu apakah sang pemain yang terkenal dengan liukannya saat menggiring bola bisa terpilih dalam pemilu bulan Oktober mendatang. Apakah dia akan sepiawai di dunia politik, sama seperti saat berada di lapangan hijau? Waktu yang akan membuktikannya.