Jakarta, IDN Times - Chairman Karya Rama Prima Qamal Mustaqim mengungkapkan soal kondisi rumput di Jakarta International Stadium (JIS). Dia berujar, rumput tersebut memiliki media yang dangkal. Ini jadi masukan bagi PSSI dan pemerintah.
"Rumput ini jenisnya Japonica, cuma ditanamnya di karpet sintetis, ini jadi masalah hanya itu saja. Medianya terlalu dangkal sehingga akar tidak tembus ke bawah. Mataharinya juga tidak cukup," ujar Qamal di JIS, Selasa (4/7/2023).
Qamal kemudian berkata, pencahayaan rumput di JIS juga kurang maksimal. Jenis rumput Japonica butuh paparan cahaya matahari delapan jam sehari. Sementara sebagian area lapangan JIS hanya menerima cahaya matahari mulai pukul 09.00-14.00 WIB.
"Daerah sisi selatan itu hanya setengahnya saja terkena sinar dari jam sembilan pagi sampai jam dua siang. Sementara selebihnya tidak kena sinar matahari," ujar Qamal menerangkan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan kalau rumput lapangan JIS harus diganti secara menyeluruh. Setidaknya dana Rp6 milliar bakal digelontorkan untuk membenahi masalah rumput di JIS.
"Ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput di JIS. Menurut beliau, harus diganti, kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja, mungkin jangka panjang mungkin harus diubah rumputnya," ujar Basuki.
Pendapat Qamal ini jadi masukan yang bagus bagi pemerintah dan PSSI sebelum mengambil langkah renovasi. Qamal merupakan seorang ahli agronomi untuk stadion. Dia pernah dipercaya memegang rumput SUGBK pada Asian Games 2018 lalu.
Ketum PSSI, Erick Thohir, berharap JIS bisa jadi salah satu venue untuk Piala Dunia U-17 2023. Alhasil, inspeksi harus melibatkan beberapa kementerian atau lembaga terkait.
"Mudah-mudahan, ada solusi supaya JIS jadi salah satu stadion yang diusulkan ke FIFA untuk Piala Dunia U-17 2023. Salah satu ya. Itu yang akan kami lakukan," ujar Erick.