Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saat Arsenal Permalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu pada 2006

ilustrasi stadion (unsplash.com/Joshi Milestoner)
Intinya sih...
  • Arsenal unggul 3-0 atas Real Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions Eropa 2024/2025.
  • Pertemuan terakhir di Santiago Bernabeu pada 2006, Arsenal menang 1-0 menghadapi skuad Real Madrid yang dipenuhi bintang-bintang.
  • Hasil tersebut menjadikan Arsenal sebagai tim Inggris pertama yang mampu menjungkalkan Real Madrid di Santiago Bernabeu.

Arsenal akan bertandang ke Santiago Bernabeu untuk menghadapi Real Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions Eropa 2024/2025, Kamis (17/4/2025) dini hari WIB. Saat ini, The Gunners berada dalam posisi yang unggul berkat kemenangan dengan skor 3-0 pada leg pertama. Namun, ada satu modal lain yang bisa memberi mereka motivasi tambahan untuk mencapai semifinal.

Itu adalah hasil pertemuan terakhir keduanya di tempat yang sama pada 2006 silam. Kala itu, mereka berhasil menang dengan skor 1-0. Saking istimewanya, hasil ini tidak cukup jika hanya disebut sebagai sebuah kejutan. Skuad yang saat itu dilatih Arsene Wenger menciptakan suatu keajaiban. Mereka membuat dunia terpana lewat cara meraihnya serta sejarah yang sukses dibuat setelahnya. 

1. Arsenal dan Real Madrid bertemu pada babak 16 besar Liga Champions 2005/2006

Arsenal tampil meyakinkan pada fase grup Liga Champions Eropa 2005/2006. Mereka menyelesaikan enam pertandingan tanpa kekalahan. Tim dari London ini keluar sebagai juara grup B yang diisi Ajax Amsterdam, Thun, dan Sparta Praha. Mereka mengumpulkan 16 poin dari hasil 5 kemenangan dan 1 keimbangan.

Hasil undian lantas menentukan mereka bertemu Real Madrid pada babak 16 besar. Berbanding terbalik dengan Arsenal, Los Blancos justru melewati babak grup dengan mengecewakan. Mereka hanya menjadi runner-up grup F dengan 10 poin, 6 angka di bawah Olympique Lyon dan di atas Rosenborg serta Olympiacos.

Meski begitu, dengan skuad yang dipenuhi nama-nama bintang, seperti Ronaldo, Zinedine Zidane, David Beckham, hingga Roberto Carlos, Real Madrid tetap diunggulkan dibanding Arsenal. Terlebih, mereka pun bakal bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu. Keduanya pun bertemu di Santiago Bernabeu pada 26 Februari 2006. Ini merupakan perjumpaan pertama mereka sepanjang sejarah.

2. Arsenal melawan Real Madrid dengan lini belakang yang tidak ideal

Asa Arsenal untuk bisa melewati adangan Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions 2005/2006 makin terkikis akibat badai cedera yang menyerang lini belakang. Mereka tidak bisa diperkuat tiga bek andalan, Sol Campbell, Lauren, dan Ashley Cole. Hasilnya, Arsene Wenger pun terpaksa memainkan dua pemain yang belum berpengalaman.

Juru taktik asal Prancis itu menaruh Emmanuel Eboue di sisi kanan untuk menggantikan Lauren. Sementara, Philippe Senderos diminta untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Campbell. Untuk bek kiri, Wenger menarik mundur Matheu Flamini yang sejatinya adalah seorang gelandang. Kolo Toure menjadi satu-satunya bek utama Arsenal yang bermain dan ditambah Jens Lehmann di bawah mistar gawang.

Untuk melindungi area yang rapuh tersebut, Wenger menyiasatinya dengan menumpuk lima pemain di lini tengah, alih-alih empat personel seperti dalam formasi 4-4-2 favoritnya. Ia mengorbankan Robert Pires yang disimpan di bangku cadangan. Wenger lantas membiarkan sang kapten, Thierry Henry, untuk bermain seorang diri di lini depan.

3. Sihir Thierry Henry membuat Arsenal berhasil mengukir sejarah

Dengan segala kondisi yang tidak ideal di atas, Arsenal justru berhasil membuat Real Madrid tercengang. Mereka sudah bisa menciptakan tiga peluang berbahaya ketika pertandingan belum genap berjalan 10 menit. Real Madrid pun beruntung mengakhiri babak pertama tanpa kebobolan. Mereka memang sempat menciptakan satu kesempatan lewat tendangan David Beckham, tetapi masih bisa digagalkan Jens Lehmann dengan sigap.

Momen keajaiban pada pertandingan ini akhirnya terjadi 2 menit setelah babak kedua dimulai. Di tengah lapangan, Thierry Henry menerima umpan pendek dari Cesc Fabregas. Ia lantas melakukan solo-run. Penyerang asal Prancis itu berhasil menaklukkan tiga pemain Real Madrid yang berusaha menghentikannya secara bersamaan, Ronaldo, Alvaro Mejia, dan Guti Hernandez.

Tiba di kotak penalti, Henry menghadapi satu bidak terakhir Real Madrid, Sergio Ramos. Bek asli Spanyol itu melakukan tackle untuk merebut bola. Namun, Henry terlanjur melepaskan tendangan. Eksekusi pun sukses menembus gawang yang dijaga Iker Casillas. Kiper kidal itu tidak kuasa menahan bola yang melaju dengan keras dan secara mendatar ke arah kirinya.

Arsenal berhasil mempertahankan keunggulan tersebut hingga laga selesai. Kemenangan tersebut sahih membuat mereka menjadi tim Inggris pertama yang mampu menjungkalkan Real Madrid di Santiago Bernabeu. Dominasi Arsenal pada laga ini terlihat dari komentar Arsene Wenger usai pertandingan yang mengaku menyesal karena timnya tidak bisa mencetak lebih banyak gol.

Pada akhirnya, Arsenal lolos ke perempat final. Mereka mampu menahan Real Madrid untuk bermain imbang tanpa gol ketika melakoni leg kedua pada 8 Maret 2006 di Highbury. Arsenal bahkan berhasil mencapai final. Sayangnya, mereka gagal menjadi juara usai kalah dari Barcelona dengan skor 1-2.

Pada Kamis (17/4/2025) dini hari WIB, Arsenal akan kembali ke Santiago Bernabeu. Kini, tim yang dilatih Mikel Arteta itu bahkan berada dalam kondisi lebih siap karena memiliki keunggulan agregat serta skuad yang lebih lengkap. Mampukah Martin Ødegaard dan kolega mempermalukan Real Madrid di kandangnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us