Saba Sazonov dan ibunya yang berkebangsaan Georgia, Nino Nishnianidze (instagram.com/sabasazonov)
Pilihan ini dijawab Sagnol dengan menurunkan Sazonov sebagai starter dalam laga persahabatan lawan Mongolia dan pemain cadangan saat bersua Maroko. Pada Piala Eropa U-21 2023, perannya kembali dibutuhkan Georgia. Ramaz Svanadze, pelatih Timnas U-21 Georgia, memanggilnya untuk menyempurnakan skuad. Dengan jam terbang yang lumayan, Svanadze tak ragu memasangnya sebagai bek tengah andalan yang bermain sejak menit pertama.
Kepercayaan Svanadze berbuah manis. Sazonov jadi perhatian para pengamat sepak bola. Mulai analis independen Sergei Malashenko sampai Jacek Kulig dari Football Talent Scout memuji anak muda itu. Kulig merangkum performanya selama fase grup Piala Eropa U-21 2023 yang berpengaruh. Dari 3 pertandingan, ia bermain penuh 270 menit dan melakukan 6 tackle, 7 intersep, dan 15 clearance.
Malashenko sepakat dengan kecekatan dan kecepatan sang pemain muda. Hanya saja ia menggarisbawahi kecenderungannya melakukan pelanggaran berbahaya. Dengan polesan di beberapa sisi dan penambahan jam terbang, Sazonov bisa jadi bintang masa depan Georgia berikutnya. Menariknya, kali ini datang dari posisi pemain bertahan.
Secara peringkat FIFA memang Rusia jauh di atas Georgia. Namun, negara Kaukasus Selatan itu sedang mengalami renaissance sepak bola yang signifikan, setidaknya di level Eropa. Berkat Georgia pula, peluangnya dilirik tim-tim elite Eropa terbuka lebar. Meski prosesnya tetap lebih rumit karena ia dinaungi Dynamo Moskow, dengan status kebangsaan Georgia, Sazonov punya kans untuk berkembang di luar Rusia tanpa harus terjegal sanksi.