Kritik Keras Persebaya Soal Hukuman Komdis PSSI: Tak Ada Akal Sehat

Persebaya mengkritik sanksi Komdis PSSI

Jakarta, IDN Times - Manajemen Persebaya Surabaya dibuat geram oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Kegeraman itu hadir terkait hukuman yang diberikan kepada Bajul Ijo, terkait kehadiran suporter dalam laga tandang.

Berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI per 20 Juli 2023, Persebaya terkena hukuman lantaran adanya suporter, dalam hal ini Bonek, yang bertandang ke markas PSIS Semarang. Mereka kena hukuman denda Rp25 juta.

Hukuman serupa juga diberikan kepada Panitia Pelaksana (Panpel) laga PSIS lawan Persebaya. Mereka kena hukuman denda Rp25 juta karena ada Bonek yang hadir ke Stadion Jatidiri. Hukuman ini membuat manajemen Persebaya heran.

Keheranan itulah, yang pada akhirnya, mereka tumpahkan dalam unek-unek di situs resmi klub. Persebaya kembali bersuara keras.

1. Persebaya heran dengan aturan PSSI soal suporter tandang

Kritik Keras Persebaya Soal Hukuman Komdis PSSI: Tak Ada Akal SehatLogo PSSI di Kantor PSSI. (IDN Times/Tino).

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, menyebut larangan kehadiran suporter tamu memantik kontroversi. Sebab, tak ada teknis penerapan larangan itu di lapangan. Hanya sekadar imbauan saja.

"Bagaimana cara mencegah kehadiran tim tamu ketika tiket dijual secara online. Siapa saja bisa membeli. Dicekal lewat deteksi domisili? Masih bisa pinjam identitas suporter tuan rumah," ujar Candra di situr resmi klub.

Menurut Candra, banyak cara yang bisa dipakai. Yakni, salah satunya adalah dengan menggunakan pakaian bebas terlebih dulu di luar stadion.

"Dicegah dengan larangan menggunakan atribut tim tamu? Tetap bisa masuk karena pakai atribut bebas. Baru di dalam stadion mengeluarkan atribut klub kesayangannya," tambahnya.

Baca Juga: Vitinho Cedera Saat Laga PSIS Semarang VS Persebaya, Begini Kondisinya

2. Pertandingan tetap berjalan adem

Kritik Keras Persebaya Soal Hukuman Komdis PSSI: Tak Ada Akal SehatPersebaya di laga persahabatan lawan Persija di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (18/6/2023). IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Candra juga mengungkapkan, klub hanya sebatas meminimalisir pergerakan suporter. Niatan untuk menonton, pada akhirnya, tetap berasal dari suporter. Apalagi, tradisi suporter bertandang ini sudah terjadi sejak lama.

Kehadiran suporter tamu, apalagi suporter dengan basis yang besar macam Persebaya, Persija Jakarta, Persib Bandung, atau PSM Makassar, justru menjadi berkah bagi tuan rumah. Mereka bisa menghasilkan cuan ketika bertandang ke markas lawan. Tak jarang, kedamaian juga hadir.

Contohnya dalam kehadiran Bonek di Stadion Jatidiri dan Manahan. Pada akhirnya laga tetap berjalan adem. Tak ada kerusuhan antar suporter. Sejatinya, ini sudah sesuai dengan tujuan PSSI. Tapi, malah tetap kena hukuman Komdis.

"Nyatanya, akal sehat kita tidak sama dengan Komdis. Pertandingan yang lancar dan kondusif pun tetap dijatuhi sanksi. Tidak hanya Persebaya, juga klub-klub lain. Pokoknya, pertandingan yang ada suporter tamu langsung diganjar vonis Komdis," ujar Candra.

3. Komdis bersidang layaknya pengadilan sesat

Kritik Keras Persebaya Soal Hukuman Komdis PSSI: Tak Ada Akal SehatLogo PSSI. (Website/pssi.org)

Candra pun mengatakan Komdis PSSI bersidang layaknya pengadilan sesat. Sebab, pengadilan nyatanya harus mendengarkan pernyataan dari saksi, atau kehadiran dari terdakwa. Tak ada praktik macam itu di Sidang Komdis PSSI.

Belum lagi, dalam beberapa vonis, Komdis juga menegaskan tak ada upaya banding. Candra melihat, ini adalah sebentuk kediktatoran, padahal sejatinya Komite Banding juga bagian dari yudisial PSSI.

"Sesuai namanya, Komdis harusnya punya tugas mulia. Menegakkan aturan pertandingan secara baik dan benar. Bukan malah asal menghukum dan menjadi mesin penghasil denda bagi PSSI," ujar Candra.

Baca Juga: Merasa Dikerjai Soal Hukuman, Dewa United Surati Komdis PSSI

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya