Liga 1 2022/23 Jadi Liga Asia Tenggara Terkejam bagi Pelatih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Liga 1 2022/23 jadi sebuah padang yang keras. Tidak cuma bagi pemain, kompetisi sepak bola level tertinggi di Indonesia itu juga jadi arena pertempuran yang panas bagi para pelatih.
Tak tanggung-tanggung, dari delapan pekan gelaran Liga 1 2022/23, sudah ada enam pelatih yang dipecat oleh klub-klub Liga 1. Uniknya lagi, hampir semua pelatih itu berstatus sebagai pelatih asing.
Siapa saja yang sudah dipecat klub-klub Liga 1?
1. Tiga klub besar sudah memecat pelatih
Sejauh ini, tercatat ada tiga klub besar Liga 1 2022/23 yang sudah memecat pelatih. Mereka adalah Persib, PSIS, dan Arema FC. Persib sudah pisah jalan dengan Robert Rene Alberts, pun dengan Arema yang pisah jalan dengan Eduardo Almeida.
Hasil buruk yang didapat Persib dan Arema di awal-awal liga, menjadikan posisi Robert dan Almeida tuntas di klub mereka masing-masing. Tidak cuma mereka, posisi Sergio Alexandre di PSIS pun usai karena alasan yang tidak jauh berbeda.
Selain tiga nama itu, ada juga Jacksen yang mengakhiri kerja sama dengan Persis, Javier Roca yang pisah jalan dengan Persik, serta Dejan Antonic yang pisah jalan dengan Barito Putera.
Alasan mereka pun hampir serupa: performa buruk klub di awal liga.
Baca Juga: ReneOut, Robert Rene Alberts Akhirnya Pergi dari Persib
2. Paling kejam se-Asia Tenggara
Ternyata, peristiwa pemecatan pelatih di Liga 1 2022/23 jadi yang paling kejam se-Asia Tenggara. Dibandingkan kompetisi-kompetisi di negara lain, seperti di Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura, pemecatan pelatih di Indonesia begitu dominan.
Tercatat, hanya ada dua pemecatan pelatih di liga sepak bola Vietnam, Malaysia, dan Singapura sejauh ini. Bahkan, di Thailand belum ada pemecatan, kendati kompetisi Thai League 1 sudah memasuki pekan empat.
Rata-rata, liga di Asia Tenggara baru melakukan dua kali pemecatan terhadap pelatih. Sisanya, liga-liga lain bahkan belum melakukan pemecatan sama sekali.
3. Potensi pemecatan yang bisa terjadi
Meski sudah ada enam pemecatan yang terjadi, potensi pemecatan pelatih di Lgia 1 2022/23 masih bisa bertambah. Pasalnya, ada beberapa performa klub yang belum meningkat hingga pekan delapan, misalnya RANS Nusantara FC dan Dewa United.
Bukan tidak mungkin, dalam beberapa pekan ke depan, akan ada pelatih yang hengkang lagi dari klub. Agaknya, kursi pelatih klub-klub Liga 1 2022/23 memang jadi sesuatu yang panas.
Baca Juga: Patuh pada Istri Jadi Alasan Jacksen F. Tiago Mundur dari Persis