Mengulas Taktik Xavi, Cocok Buat Barcelona Gak Ya?

Seharusnya, Xavi bisa mengubah Barcelona

Jakarta, IDN Times - Xavi Hernandez resmi jadi pelatih baru Barcelona. Dia resmi mengisi pos yang ditinggalkan Ronald Koeman usai dipecat manajemen beberapa waktu lalu. Xavi pun mengemban tugas berat, membangkitkan Barcelona yang tengah terpuruk.

Xavi memang bukan orang asing buat Barcelona. Sepanjang kariernya sebagai pemain, sudah banyak gelar yang dia persembahkan bagi tim asal Catalunya itu, seperti LaLiga, Copa del Rey, Liga Champions, hingga gelar Piala Dunia Klub.

Sekarang, Xavi pulang ke Barcelona dengan status baru, yaitu pelatih. Setelah mereguk sukses bersama Al-Sadd di Qatar, dia mudik ke Camp Nou untuk menyelamatkan Barcelona yang terombang-ambing. Apa yang sudah dia siapkan dalam kepulangannya ini?

Mari kita telisik taktik yang digunakan Xavi selama di Al Sadd, plus penerapannya di Barcelona kelak.

1. Ubah Al-Sadd jadi taktis

Mengulas Taktik Xavi, Cocok Buat Barcelona Gak Ya?The Athletic

Al-Sadd menjadi tim yang dominan dalam penguasaan bola selama dipimpin Xavi. Hal itu sesuai dengan filosofi yang ditanamkan Xavi, sekaligus yang dipercaya ketika masih jadi pemain, dengan menguasai bola, sebuah tim punya kesempatan untuk mendikte lawan.

Agar keinginannya ini terwujud, Xavi menerapkan skema dasar 3-4-3 dalam skuadnya. Skema dasar ini nantinya dikembangkan dengan pemikiran keunggulan jumlah harus didapat pemainnya setiap kali menguasai bola. Dengan keunggulan jumlah, ruang bisa diciptakan.

Ketika menyerang, Al-Sadd menekan lawan dalam zona yang tinggi, memanfaatkan dua winger di ujung lapangan. Sementara, pemain nomor sembilan ada di depan kotak penalti didampingi dua inside forward, plus dua gelandang bertahan, dan tiga pemain belakang dekat garis tengah. Keunggulan jumlah pemain dan dominasi bisa diterapkan lewat situasi ini.

Dengan adanya keunggulan jumlah pemain, para pemain Al-Sadd mampu mengalirkan bola dengan baik di setiap sisi lapangan. Lalu, di ujung, ada winger dan juga wing-back yang siap menyajikan opsi melebar. Sementara, pada sektor tengah dan belakang, ada dua gelandang bertahan dan bek yang bisa jadi distributor bola.

Selain itu, Xavi juga menanamkan konsep free man di tim, terutama ketika timnya mendapatkan tekanan tinggi dari lawan. Nantinya, free man inilah yang akan memastikan bola tetap berada dalam kuasa Al-Sadd, kendati mereka ditekan lawan. Free man ini kunci Al-Sadd melepaskan diri dari tekanan.

Alhasil, dengan skema ini, tidak heran Al-Sadd bisa mendominasi dan mendikte lawan dalam setiap pertandingan. Xavi menerjemahkan apa yang diinginkan dengan baik di Al-Sadd, yaitu kuasai bola selama mungkin, dan sering bermain di area lawan.

Baca Juga: Daftar Pekerjaan Rumah Xavi Hernandez di Barcelona

2. Garis pertahanan tinggi

Mengulas Taktik Xavi, Cocok Buat Barcelona Gak Ya?Fifa.com

Meski jadi tim yang suka mendominasi penguasaan bola, Al-Sadd tidak lupa untuk merawat pertahanan. Saat bertahan, Al-Sadd menerapkan apa yang lazim diterapkan oleh tim-tim macam Liverpool, Borussia Dortmund, Manchester City, atau Chelsea. Mereka menekan lewat garis yang tinggi.

Ketika kiper atau pemain belakang lawan menguasai bola, Al-Sadd menerapkan man to man marking kepada orang-orang yang ada di depan. Pemain nomor sembilan menekan bek, winger tekan bek sayap lawan, serta inside forward berjaga untuk memberikan tekanan kepada free man lawan.

Dua bek tengah Al Sadd di garis tengah lapangan akan menekan gelandang bertahan lawan, plus penyerang depan yang bisa menjadi potensi serangan balik lawan. Menariknya lagi, sebisa mungkin semua tekanan ini bisa dilakukan di daerah pertahanan lawan.

Dengan cara ini, Al-Sadd versi Xavi berupaya untuk menekan potensi serangan balik yang dilepaskan Barcelona sedari dini. Tidak cuma itu, ini juga sesuai dengan filosofi Xavi yang ingin agar timnya bisa main lebih banyak di area lawan.

3. Bisakah Xavi menerapkan ini di Barcelona?

Mengulas Taktik Xavi, Cocok Buat Barcelona Gak Ya?potret Xavi Hernandez (instagram.com/Xavi)

Nah, pertanyaannya sekarang, bisakah Xavi menerapkan sistem yang dimainkannya di Al-Sadd bersama Barcelona? Menilik materi pemain yang ada, Xavi bisa menerapkan sepak bola yang diinginkannya, berbasis penguasaan bola.

Di lini belakang, Xavi punya Eric Garcia dan Gerard Pique yang bisa menerapkan garis pertahanan tinggi. Dia juga punya duet Sergio Busquets dan Frenkie de Jong yang bisa menjadi pivot sekaligus distributor bola dari tengah. Mereka juga punya Memphis Depay dan Gavi yang bisa jadi inside forward hebat.

Ditambah, Barcelona punya Sergio Aguero, nomor sembilan yang agresif, bisa melakukan tekanan, serta punya kualitas olah bola yang mumpuni. Mereka juga punya Ansu Fati dan Ousmane Dembele, winger-winger bertalenta yang juga punya kemampuan dribel prima.

Dengan bekal yang sudah ada, Barcelona berpeluang kembali main atraktif di bawah Xavi. Sekarang, tinggal bagaimana caranya eks penggawa Timnas Spanyol ini mengimplementasikan ide yang dimilikinya ke dalam tim.

Baca Juga: Xavi Hernandez Layangkan 3 Permintaan ke Barcelona

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya