Pengamat: Alasan Larangan Suporter Tim Tamu di Liga 1 Tak Jelas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali, berkomentar mengenai larangan suporter tim tamu hadir di stadion dalam ajang Liga 1 2023/24. Dia berujar, larangan tersebut tidak didasari alasan yang jelas.
"Salah satu keputusan paling buruk sepanjang sejarah sepak bola. Ini alasannya apa juga sudah tidak jelas kan, cuma ingin jalan pintas, agar tidak terjadi kerusuhan suporter, dan ini bukan langkah yang mendidik," ujar Akmal kepada IDN Times, Senin (10/7/2023).
1. Harus ada klasifikasi laga, bukan pelarangan suporter
Sosok yang juga Koordinator Save Our Soccer (SOS) ini berkata, sepak bola sejatinya harus ada penonton, baik itu tim tuan rumah atau tim tamu. Harusnya ada klasifikasi laga, sehingga antisipasi terhadap tindakan suporter bisa ditakar. Bukannya melarang.
"Tinggal diklasifikasi, mana yang high risk match, middle level match, dan low risk match. Misal Persija lawan Persib masuk high risk match, maka persiapan harus dilakukan jauh hari dan langkah persuasif harus dilakukan, tapi tetap ada penonton," kata Akmal.
"Seperti di Inggris dilakukan itu. misalkan Leeds lawan Middlesbrough, terjadi perseteruan, tetapi tetap diizinkan ada penonton. Dengan komitmen masing-masing harus menjaga. Kalau tidak bisa menjaga ya maka akan diberikan hukuman berat," tambahnya.
Baca Juga: Liga 1 2023/24 Digelar Saat Pemilu, Kapasitas Penonton Dibatasi
2. Potensi adanya pelanggaran sangat tinggi
Akmal juga mengatakan, pelarangan macam ini justru membuat potensi pelanggaran menjadi lebih tinggi. Mengacu pada pelarangan sebelumnya, suporter bisa mengakali larangan ini dengan tanpa menggunakan atribut atau datang sebagai penonton biasa.
"Kalau kemudian dibikin jalan pintas ini (pelarangan) ya tidak ada edukasinya, yang ada akan ada pertempuran-pertempuran di luar lapangan dan usaha-usaha mengakali aturan, misal datang ke stadion tak pakai atribut," ujar Akmal.
3. Jadi buah simalakama bagi Erick Thohir
Lebih lanjut, Akmal mengatakan bahwa pelarangan suporter tim tamu ini justru jadi buah simalakama bagi dirinya sendiri. Apalagi, dia sempat berkomitmen akan menghukum tim yang suporternya datang saat laga tandang. Sekarang, justru banyak tim melakukannya.
"Posisi dia (Erick Thohir) menyatakan tak boleh ada suporter tim tamu datang ke stadion dan akan memberikan hukuman berat, tetapi faktanya semua tim di Liga 1 2023/24 banyak yang hadir penontonnya (dalam laga tandang), ini jadi backfire," kata Akmal.
Baca Juga: Viking Sayangkan Aturan Larangan Suporter Tim Tamu Nonton Laga Tandang