Sani Rizki Raih Prestasi, Polri Berikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa

01 Mar 2019, 13:45 WIB

Sani Rizki (Tengah) Pemain Timnas U-22 dan anggota Polda Metro Jaya (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-22 berhasil menjadi kampiun dalam Piala AFF U-22 2019 setelah menekuk Thailand dengan skor 2-1 dalam pertandingan final yang berlangsung di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2) lalu.

Dua gol Indonesia dicetak Sani Rizki pada menit ke-58 dan Osvaldo Haay pada menit ke-63. Sedangkan gol Thailand dicetak Saringkan Promsupa pada menit ke-57. Ini merupakan gelar perdana bagi timnas Indonesia U-22 dalam keikutsertaan perdananya dalam ajang Piala AFF U-22.

Siapa sangka, pencetak gol pertama bagi Indonesia, Sani Rizki ternyata adalah anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya. Terkait hal itu, Polda Metro Jaya mengaku bangga atas prestasi yang luar biasa yang diberikan oleh Bripda Sani Rizki, yang turut berperan untuk menciptakan kemenangan atas Thailand di final Piala AFF U-22 tersebut.

1. Sani diberi kenaikan pangkat luar biasa

Konferensi Pers di Mako Brimob Kwitang (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono, mengatakan bahawa dirinya merasa bangga dan mengacungi jempol atas prestasinya itu.

“Akan ada Kenaikan Pangkat Luar Biasa dari pimpinan Polri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, dalam konferensi pers di Markas Sat Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).

Argo menambahkan, keberhasilan Sani berkat dedikasi dan disiplin komandan Brimob beserta jajarannya “Semua memberikan waktu luang, dispensasi, dan kedisiplinan untuk menjadi petarung yang tangguh. Kami acungi jempol,” kata Argo.

2. Sani adalah siswa berprestasi Seba Polri

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono dan Bripda Sani Rizki sekaligus pemain Timnas U-22 (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Argo mengungkapkan, Sani merupakan lulusan (Sekolah Bintara Polisi) Seba Polri tahun 2017 di (Sekolah Kepolisian Negara) SPN Lido. Ia sendiri dikatakan Argo, temasuk lulusan 10 besar. “Ia ternyata rangking lima dan memang dedikasi dan disiplin memberikan hasil. Kepolisian dan PMJ (Polda Metro Jaya) bangga. Timnas juga bangga, baik pelatih maupun manajer,” ungkap Argo.

3. Polisi berharap ada sosok 'Sani' berikutnya

Dansar Brimob Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ramdani (Kiri)/ IDN Times (Axel Jo Harianja)

Ditempat yang sama, Dansar Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Ramdani, menjelaskan bahwa dirinya bangga dan bersyukur atas keberhasilan anak didiknya itu. Ia pun berharap akan ada sosok 'Sani' lainnya yang juga mampu menorehkan prestasi yang gemilang. “Mudah-mudahan banyak anggota kami dan jajaran PMJ, banyak ‘Sani’ berikutnya. Tak hanya di Brimob, tapi di fungsi lainnya. Saya yakin ke depan tantangan lebih berat lagi,” jelas Ramdani.

4. Sani berterima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya dan masyarakat Indonesia

Pemberian Penghargaan Simbolis berupa piagam kenaikan pangkat luar biasa (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Saat itu juga, Sani diberikan penghargaan simbolis, berupa piagam penghargaan dari Dansar Brimob. Seketika, mata Sani berkaca-kaca mengeluarkan air mata karena mengetahui dirinya akan diberikan kenaikan pangkat.

“Di acara yang berbahagia ini saya ucapkan banyak terima kasih kepada Allah yang memberikan hasil maksimal di Kamboja. Saya terima kasih kepada bapak Kapolri, Kapolda, Dankor Brimob, dan Brimob Polda Metro Jaya. Tidak lupa, saya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah memberi support kepada kami selama di AFF,” jelas Sani.

5. Sani optimistis saat menghadapi Thailand

Pemberian Penghargaan kepada Bripda Sani Rizki (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Sani kemudian menceritakan sedikit apa yang ia rasakan ketika menghadapi Thailand yang merupakan juara bertahan dalam ajang Piala AFF. Ia mengaku, kala itu dirinya sangat optimistis meski skuat Merah-Putih sempat tertinggal lebih dulu.

“Walau kami kami ketinggalan 1-0, tak mengendurkan semangat kami. Kami saling memotivasi satu sama lain. Kami dengan berjuang keras, hasilnya maksimal. Kenapa waktu itu saya dribble sendiri, itu feeling di lapangan. Saya tak menyangka bisa menjebol gawang lawan di lapangan,” kenang dia.