Dalam sepak bola, jersey bernomor 1 identik dengan kiper meskipun ada juga sejumlah penjaga gawang yang mengenakan nomor berbeda. Zaman dahulu, nomor punggung pemain dipasang berurutan sehingga kiper kebanyakan memakai nomor punggung 1.
Walaupun menjadi ciri khas penjaga gawang, ada sejumlah pemain di posisi lain yang sempat memakai nomor punggung 1. Alasannya bermacam-macam, ada yang ingin tampil beda dan ada pula yang memang suka dengan nomor itu. Lalu, siapa saja pemain-pemain tersebut?
Mungkin banyak tidak familier dengan pemain ini. Ossie Ardiles, demikian nama lainnya, adalah salah satu mantan gelandang Timnas Argentina yang sempat berlaga di Piala Dunia 1982 Spanyol. Kala itu, ia mengenakan jersey Tim Tango bernomor punggung 1.
Dilansir TSM Plug, alasan Ardiles memakai nomor punggung 1 cukup simpel. Sebelum World Cup dimulai, tim Argentina memutuskan untuk membagikan nomor kepada anggota skuad secara alfabetis. Ardiles akhirnya mendapatkan seragam bernomor punggung 1.
Bek kelahiran Skotlandia ini sempat memakai kostum bernomor punggung 1 saat membela Charlton Athletic pada awal dekade 1990-an. Saat itu Stuart Balmer menjadi pemain nonkiper pertama yang memakai nomor punggung 1 di pentas Premier League.
Nama Balmer memang tidak terlalu populer. Pasalnya, sepanjang kariernya, ia memang lebih kerap membela tim-tim semenjana Inggris Raya. Selain Charlton Athletic, ia pernah berseragam Oldham Athletic, Boston United, Clyde, Hamilton Academical, dan St. Mirren.
Mantan gelandang Yunani di awal 2000-an ini juga pernah mengenakan jersey bernomor punggung 1. Itu dilakukan Pantelis Kafes saat dirinya bergabung dengan PAOK Thessaloniki pada musim 2001/2002, kemudian berlanjut di Olympiacos Piraeus hingga AEK Athens.
Secara prestasi, Pantelis Kafes cukup bersinar. Ia mampu mengantarkan PAOK, Olympiacos Piraeus, dan AEK Athens meraih Greek Cup. Sementara itu, bersama Timnas Yunani, Kafes juga menjadi bagian tim ketika merebut Piala Eropa edisi 2004 yang berlangsung di Portugal.
Simon Vukcevic mengawali karier sebagai pemain profesional di FK Partizan saat usianya baru menginjak 17 tahun. Meskipun terbilang belia, ia sudah mampu menjadi pemain reguler dan mengisi salah satu pos di lini tengah klub berjuluk The Black-Whites.
Ketika musim 2004/2005, Vukcevic yang berusia 18 tahun sukses mengantarkan timnya meraih First League of Serbia and Montenegro. Sebagai bentuk apresiasi dan popularitasnya di mata fans, klub akhirnya memberikan jersey bernomor punggung 1.
Derek Riordan mengawali karier di Hibernian pada 2001. Kemudian, ia sempat hijrah ke Glasgow Celtic pada 2006 sebelum akhirnya balik kucing ke Hibernian pada 2008. Namun, ketika kembali, nomor punggung 10 kesayangannya sudah diberikan kepada pemain lain.
Dilansir dari BBC, daripada memakai nomor punggung lain, pemain yang berposisi sebagai striker itu lantas memilih nomor punggung 01. Nomor tersebut dipakai Riordan sepanjang musim hingga dirinya mendapatkan kembali nomor 10 pada musim selanjutnya.
Salah satu mantan gelandang kenamaan Belanda ini sempat memakai jersey bernomor punggung 1 pada musim 2013/2014 silam. Kala itu, Edgar Davids mengenakan nomor 1 ketika menjabat sebagai manajer sekaligus pemain Barnet yang bertarung di League Two Inggris.
Dikutip dari Sport Bible, Davids memutuskan untuk memakai nomor 1 karena ingin memulai tren tersebut. Namun, hanya empat bulan kompetisi berjalan, mantan penggawa Juventus itu mempertimbangkan pensiun sebagai pemain setelah menerima kartu merah ketiga.
Gelandang berpaspor Belanda ini pernah bermain untuk Chievo pada tahun 2016 dengan status pinjaman dari Napoli. Nah, ketika datang ke klub berjuluk The Flying Donkeys, Jonathan de Guzman memilih jersey bernomor punggung 1 yang biasanya dikenakan penjaga gawang.
Saat perkenalan pemain, seperti dilansir As, ia menganggap nomor 1 berbeda dan tidak biasa. "Saya menyukainya. Ada pilihan lain, tetapi saya langsung memilih yang ini. Seperti (Edgar) Davids ketika dia bermain di Inggris," tuturnya ketika itu.
Selain nama-nama di atas, ada beberapa pemain lagi dengan nomor punggung 1 meskipun bukan kiper. Ada Ruud Geels (Belanda) di Piala Dunia 1974, Norberto Alonso (Argentina) di Piala Dunia 1978, hingga Sergio Almiron (Argentina) di Piala Dunia 1986.