Selain Schurrle, 5 Pemain Ini Juga Pensiun Dini dari Sepak Bola 

Eric Cantona adalah salah satu pesepak bola paling bertalenta sekaligus paling kharismatik di bumi. Maka ketika ia memutuskan pensiun pada usia yang masih sangat muda yaitu 30 tahun pada 1997, banyak yang bertanya-tanya apa penyebabnya. Padahal saat itu ia sedang berada pada puncak kariernya bersama Manchester United dan tidak sedang mengalami cedera.

Setelah tersebar beragam spekulasi selama kira-kira 20 tahun, pada 2017 akhirnya Cantona menyatakan alasan sebenarnya. Dilansir dari laman Manchester Evening News, Cantona menyebut bahwa hilangnya gairah dalam bermain adalah sebab utamanya. Hingga kini, pemain berjulukan King Eric itu masih dianggap salah satu legenda terbesar yang pernah bermain di MU.

Siapa yang gak kenal pemain legendaris Belanda yang juga adalah legenda Ajax dan AC Milan ini? Sebagai striker, catatan golnya sangat luar biasa. Ia mencetak nyaris 300 gol untuk klub dan negaranya. Namun lebih dari sekadar statistik, permainan Van Basten yang elegan juga akan terus dikenang oleh pencinta sepak bola.

Sayang, meski punya visi dan kecerdasan di atas rata-rata, Van Basten bukanlah pemain yang unggul dari segi fisik. Pada usia 28 tahun, ia mengalami cedera engkel parah yang memaksanya menepi selama 2 tahun. Setelah menjalani 4 kali operasi tanpa hasil, Van Basten akhirnya mengumumkan berhenti dari dunia sepak bola pada usia 30 tahun.

Patrick Kluivert adalah salah satu penyerang tertajam yang pernah dimiliki Belanda. Dengan 40 gol bersama timnas, ia tercatat sebagai top skor sepanjang masa ketiga bagi negaranya itu. Kariernya di level klub pun gak kalah mentereng. Deretan klub yang pernah dibelanya mencakup Barcelona, Ajax Amsterdam, dan AC Milan, dengan torehan lebih dari 200 gol sepanjang karier.

Maka dunia sepak bola tentu sangat kehilangan ketika Kluivert pensiun pada usia yang masih muda yaitu 31 tahun. Namun sejak musim terakhirnya di Barcelona, harus diakui bahwa performa Kluivert telah menurun, salah satunya karena cedera lutut. Ia lalu hengkang dari Barca dan menghabiskan 4 musim terakhirnya bersama 4 klub berbeda, sebelum akhirnya gantung sepatu pada 2008.

Pensiunnya Owen Hargreaves di usia muda yaitu 31 tahun terbilang mudah dipahami, yaitu karena alasan cedera yang menahun. Semuanya bermula pada musim keduanya bermain di Manchester United. Hargreaves mengalami cedera lutut parah yang memaksanya menjalani operasi hingga ke Amerika Serikat.

Setelah itu Hargreaves sempat beberapa kali comeback ke lapangan hijau, tapi selalu hanya untuk sementara waktu karena cedera demi cedera terus menghantamnya. Di akhir 2011 ia meninggalkan MU karena kontraknya tak diperpanjang. Ia lalu bergabung dengan Manchester City namun hanya bermain 4 kali sepanjang musim, sebelum akhirnya benar-benar memutuskan gantung sepatu.

Penikmat Serie A pada era 90an hingga awal 2000an pasti kenal pemain asal Jepang ini. Ia malang melintang bersama klub-klub Italia termasuk Parma, AS Roma, dan Fiorentina. Kariernya di Italia pun terbilang cukup sukses, berbuah dua trofi yaitu 1 Scudetto dan 1 Copa Italia. Ia juga dua kali dinobatkan jadi pesepak bola Asia terbaik pada 1997 dan 1998.

Namun kala tengah dipinjamkan oleh Fiorentina ke Bolton Wanderers pada 2006, Nakata membuat keputusan mengejutkan yaitu pensiun. Padahal usianya saat itu baru 29 tahun dan tidak cedera. Pada 2014 alias 8 tahun berselang, barulah Nakata mengungkapkan alasanya pensiun dini.

Dilansir dari Forza Italian Football, Nakata mengaku bahwa ia kehilangan hasrat akibat melihat dunia sepak bola semakin berubah menjadi ladang bisnis semata. Karena sedih dengan kenyataan tersebut, Nakata pun memutuskan pensiun. Lepas dari dunia sepak bola, Nakata beralih profesi jadi pengusaha yang mendalami bisnis sake.

Itulah 5 pesepak bola yang pensiun dini di era modern karena berbagai alasan. Adakah di antara mereka yang jadi idolamu?