Selebrasi Bellingham Jadi Sorotan, Maknanya Manis Banget

Bellingham biasanya melakukan selebrasi dengan merentangkan tangan di tengah lapangan, terkesan menyerap aura dan memanaskan atmosfer stadion. Tapi, usai mencetak gol ke gawang Serbia, hal itu tak dilakukannya.

Dia melakukan selebrasi bersama dengan sahabatnya, Trent Alexander-Arnold. Sempat melakukan knee slide, Jude ditemani Trent berlutut, saling berhadapan sambil mengangkat satu tangan ke wajah masing-masing, membuat efek seperti menggunakan masker.

Ternyata, selebrasi itu terinspirasi dari permainan bernama Wolf yang kerap dimainkan bersama staf Inggris.

"Saat kami bermain Wolf, salah seorang staf tim sering membuat ekspresi wajah seperti itu, ketika dia tidak tahu apa yang terjadi. Jadi, ini seperti selebrasi grup dari permainan Wolf  itu," kata Bellingham mengutip Daily Mirror.

Namun, selebrasi unik Jude-Trent punya cerita yang lebih dalam. Selebrasi itu bukan sekadar iseng. Bagi Bellingham, selebrasi ini merupakan bentuk penghargaan atas kinerja staf tim yang ada di belakang layar. Gelandang Real Madrid itu merasa selama ini staf tim kurang terekspose kinerjanya, padahal sangat penting.

"Jadi, selebrasi itu lebih kami tujukan kepada para staf di belakang layar, yang bekerja sangat keras setiap hari. Mereka tidak mendapatkan momentum selebrasi seperti kami di lapangan. Tapi, mereka sangat berharga bagi kami," ujar Bellingham.

Gol Bellingham berhasil membawa Inggris ke puncak klasemen sementara Grup C. Mereka menjadi satu-satunya tim yang mengoleksi tiga poin di grup tersebut.

Tak cuma membawa Inggris memimpin klasemen, tapi Bellingham juga mencatatkan rekor baru. Dia menjadi pemain termuda yang main di tiga turnamen mayor berbeda, melewati torehan Michael Owen dan Cristiano Ronaldo. Selain itu, Bellingham juga mengikuti jejak Sir Bobby Charlton, Gary Lineker, dan Alan Shearer, sebagai pencetak gol pembuka Inggris di dua turnamen mayor secara beruntun.