Di kancah sepak bola Italia, Juventus bisa disebut sebagai raja. Sementara, di level Eropa, klub berjuluk Nyonya Tua tersebut juga dapat dikatakan sebagai tim elite. Karena itu, sebenarnya tidak sulit bagi mereka untuk mendaratkan pemain bintang.
Meski demikian, dalam beberapa kesempatan, Juventus ternyata malah memilih untuk mendatangkan kembali mantan pemain mereka. Lalu, siapa saja pesepak bola yang akhirnya memutuskan kembali lagi ke klub asal Kota Turin ini?
Penyerang berpaspor Spanyol ini resmi kembali ke Juventus pada September 2020. Dilansir dari Bleacher Report, Morata didatangkan dari Atletico Madrid dengan status pinjaman selama semusim. Namun, Juventus memiliki opsi untuk membelinya secara permanen.
Sebelumnya, Morata sudah pernah memperkuat Nyonya Tua pada tahun 2014 lalu. Ia adalah anggota tim ketika merebut scudetto musim 2014/2015 dan 2015/2016. Setelah itu, Morata pulang ke Real Madrid dan sempat berkelana ke Inggris bersama Chelsea.
Mengabdi sejak 2001 dan tetap setia walaupun klub terdegradasi, Buffon sering dianggap sebagai legenda hidup Juventus. Karena itu, kala sang kiper memutuskan hijrah ke PSG pada awal musim 2018/2019 lalu, banyak pihak yang lantas mengenyitkan dahi.
Namun, petualangan Buffon di Prancis cuma bertahan semusim. Ia kembali ke Juventus pada Juli 2019. Kemudian, seperti diwartakan BBC, Buffon memperpanjang kontrak dengan klub asal Kota Turin pada Juni 2020 ketika usianya sudah menginjak 43 tahun.
Perjalanan karier bek tengah ini di Juventus bisa dikatakan unik. Pada musim 2009/2010, Caceres didatangkan dari Barcelona dengan status pinjaman. Kemudian, sempat hijrah ke Sevilla, ia kembali lagi ke Turin pada Februari 2012, juga dengan status pinjaman.
Karena penampilannya memuaskan, Juventus memutuskan membelinya secara permanen dan bertahan hingga 2016. Setelah itu, Caceres lantas berkelana ke Southampton, Hellas Verona, dan Lazio, sebelum kembali lagi ke Juventus pada tanggal 29 Januari 2019.
Bonucci pernah membuat keputusan aneh pada medio 2017 lalu. Kala itu, ia memutuskan hijrah ke rival, AC Milan. Padahal, selama delapan tahun, bek tengah berkebangsaan Italia ini telah menjadi tulang punggung Juventus dan memenangkan banyak gelar.
Benar saja, Bonucci cuma bertahan semusim di Kota Milan dan balik lagi ke Turin. Dikutip dari situs resmi Juventus, transfer Bonucci saat itu melibatkan Mattia Caldara yang hengkang ke Il Rossoneri. Hingga kini, ia masih setia bersama klub Bianconeri.
Dilansir dari Independent, Juventus meminjam Alessandro Matri dari Cagliari pada Januari 2011. Pada akhir musim, klub akhirnya membelinya secara permanen dan dikontrak hingga 2015. Hanya bertahan dua tahun, ia lantas pindah ke AC Milan pada 2013.
Di Milan, karier Matri tidak terlalu mulus dan lebih sering dipinjamkan. Nah, salah satu klub yang meminjam jasa Matri adalah Juventus. Kembali ke Turin pada Februari 2015, Matri adalah pencetak gol kemenangan tim dalam partai final Coppa Italia 2014/2015.
Kapten timnas Italia saat juara dunia 2006 ini didatangkan Juventus pada tahun 2004 dari rival mereka, Inter Milan. Namun, ketika Nyonya Tua harus terdegradasi pada musim 2006 lantaran skandal calciopoli, Fabio Cannavaro memutuskan hengkang ke Real Madrid.
Setelah tiga tahun di Spanyol dan menggondol dua kali gelar LaLiga, Cannavaro kembali ke Juventus. Dikutip dari Goal, saat itu ia menandatangani kontrak satu tahun. Hanya satu musim, klub tidak memperpanjang kontraknya dan Cannavaro akhirnya pindah ke Al-Ahli.
Besar bersama Salernitana dan sempat membela AS Roma, Chimenti mendarat di Juventus pada tahun 2002. Namun, kala itu ia harus rela menjadi cadangan abadi bagi Gianluigi Buffon. Bertahan hingga 2016, Chimenti akhirnya pindah ke Cagliari dan lantas ke Udinese.
Berpisah dua tahun, Chimenti membuat kejutan kala ia kembali berseragam Juventus pada Juli 2008 saat usianya sudah 38 tahun. Di saat yang bersamaan, klub juga membeli Alexander Manninger, membuatnya hanya menjadi pilihan ketiga di bawah mistar gawang.
Kembali ke mantan klub setelah melanglang-buana memang sudah menjadi pemandangan umum dalam transfer pemain sepak bola. Ada yang memang karena kebutuhan tim, ada juga karena sang pemain belum bisa melupakan bekas klub mereka.