Menanti Kejutan Senol Gunes, Pelatih Timnas Turki di Piala Eropa 2020

Jika melihat sejarah, Turki mungkin kurang berprestasi dalam sepak bola. Namun sejak abad ke-21, sepak bola Turki mulai menunjukkan eksistensinya dengan beberapa pencapaian. Mulai dari keberhasilan Galatasaray jadi juara UEFA Cup dan UEFA Super Cup yang jadi gelar pertama klub Turki di Eropa.

Keberhasilan Timnas Turki sampai melaju ke babak knock-out Piala Eropa 2000. Hingga meraih medali perunggu di ajang Piala Dunia 2002. Nama Rustu Rucber, Umit Davala hingga Hakab Sukir barangkali lebih diingat jika mengingat momen Turki di Piala Dunia 2002. Namun di balik para pemain tersebut ada sosok penting sang pelatih, Senol Gunes. 

Senol Gunes merupakan pria yang lahir pada 1 Juni 1952. Saat aktif sebagai pesepak bola profesional, dia berposisi sebagai penjaga gawang. Dalam kariernya, dia membela Trabzonspor selama 15 tahun. Bersama klub tersebut, Gunes menjadi bagian dalam meraih 6 trofi Super Lig dan 3 Piala Turki.

Dia begitu dikenal sebagai legenda hingga stadion baru Trabzonspor pada 2016 dipersembahkan atas namanya. Bersama Timnas Turki saat berstatus sebagai pemain, Gunes total mencatatkan 31 penampilan.

Setelah pensiun sebagai pemain, Senol Gunes merintis karier kepelatihan. Dia mengawalinya dengan menjadi asisten pelatih hingga pelatih utama di Trabzonspor. Selain itu, klub Turki lainnya yang pernah dia tangani ada Besiktas, Boluspor, Istanbulspor, Antalyaspor, dan Sarkaryaspor. Karier kepelatihan terus meningkat hingga ditunjuk sebagai pelatih Timnas Turki setelah ajang Piala Eropa 2000.

Gunes pun langsung dihadapkan pada misi sulit, yakni meneruskan peran Mustafa Danizli sebagai pelatih yang membawa Turki ke fase knock-out Piala Eropa 2000. Target untuk masuk Piala Dunia 2002 akhirnya tercapai. Hal ini menjadi keikutsertaan Turki yang kedua di Piala Dunia setelah terakhir kali pada 1954.

Setelah membawa Turki ke Piala Dunia, tugas Senol Gunes semakin berat. Kiprahnya di Piala Dunia 2002 pun tak berjalan mulus begitu saja. Satu grup dengan Brasil, Kosta Rika dan Cina, Turki melaju sebagai runner-up. Di fase knock-out, mereka mampu menang 1-0 atas Jepang dan Senegal. Mereka kembali bertemu dengan Brasil di semifinal.

Pada akhirnya, Brasil mengalahkan Turki dan menjadi juara turnamen kala itu. Sementara Turki berhasil merebut medali perunggu atas kemenangan 3-2 melawan tuan rumah Korea Selatan. Sukur mencatatkan rekor gol tercepat di Piala Dunia dengan 10,8 detik. Gol itu juga menjadi modal awal Turki meraih medali pertama dalam kancah sepak bola. 

Setahun setelah mengantarkan Turki jadi juara ketiga Piala Dunia 2002, Senol Gunes kembali membawa Turki meraih prestasi. Kali ini ia membawa Turki menempati posisi ketiga dalam ajang FIFA Confederations Cup 2003. Namun, ia justru gagal mengantarkan Turki ke Piala Eropa 2004 yang membuatnya kemudian dipecat.

Setelah lama meninggalkan posisinya di Timnas Turki, Senol Gunes akhirnya kembali ditunjuk. Ia menggantikan posisi Mircea Lucescu sejak Februari 2019. Dirinya berhasil membawa negaranya lolos dan berlaga di Piala Eropa 2020. Patut kita nantikan, kejutan Senol Gunes bersama Timnas Turki di Piala Eropa 2020 kali ini.

Timnas Turki memiliki dua laga sisa di Grup A Piala Eropa 2020 dengan menghadapi Wales dan Swiss. Senol Gunes juga masih berpeluang memberikan kejutan seperti saat di Piala Dunia 2002.