Setelah mendatangkan pelatih top Jose Mourinho, Tottenham dikabarkan tertarik untuk memboyong Zlatan Ibrahimovic. Sang pemain baru saja mengakhiri kontraknya bersama LA Galaxy, dan kini berstatus free transfer.
Meski usianya telah 38 tahun, Zlatan belum berminat untuk gantung sepatu. Ia justru ingin mengakhiri kariernya di Liga Eropa. Lalu, akankah Ibrahimovic bereuni dengan Mourinho di kota London?
Ide untuk memboyong Zlatan Ibrahimovic hadir dari sang pelatih anyar, Jose Mourinho seperti yang diwartakan The Telegraph. Keduanya memang memiliki hubungan yang erat karena pernah saling bekerja sama semasa di Inter Milan dan Manchester United.
Ibrahimovic sendiri saat ini berstatus bebas transfer sehingga bisa didapatkan dengan gratis. Spurs sendiri sebelumnya dikabarkan tak memiliki uang untuk dapatkan pemain baru. Dengan demikian Ibrahimovic merupakan opsi yang menarik.
Musim ini Tottenham sendiri hanya mengandalkan Harry Kane sebagai bomber utama, setelah Fernando Llorente hijrah menuju Napoli. Di bursa transfer kemarin, Spurs pun tak memboyong striker baru.
Mereka hanya menghadirkan pemain anyar di sektor tengah seperti Tanguy Ndombele, Ryan Sessegnon dan Jack Clarke. Oleh karena itu sosok Zlatan Ibrahimovic diyakini akan menjadi striker yang tepat untuk dampingi Harry Kane.
Demi Ibrahimovic, Spurs harus bersaing ketat dengan mantan klubnya AC Milan. Sang pemain memang santer dikabarkan akan pulang ke Serie A dan mengakhiri kariernya di sana. Selain Milan, Ibra juga sempat dikaitkan dengan nama lainnya seperti Bologna, Napoli dan Manchester United.
Ibra sendiri belum memastikan ke mana dia akan memastikan klub tujuan akhirnya. Meski usianya sudah 38 tahun, ia masih sangat tajam dengan mengukir 58 gol dari 53 laga bersama LA Galaxy.
Jose Mourinho pertama kali bekerja sama dengan Ibrahimovic di Inter Milan. Sayang itu hanya berjalan semusim karena Ibrahimovic kemudian memutuskan pindah ke Barcelona. Bersama Inter Milan, Mourinho sendiri sukses meraih treble winner.
Pada tahun 2016 keduanya kembali saling bekerja sama, kali ini di Old Trafford bersama Manchester United. Luar biasanya, keduanya berkontribusi besar dengan meraih juara Liga Eropa. Sayang itu pun hanya bertahan satu musim karena Ibra pindah ke La Galaxy.
Terlepas dari isu pemain baru, kehadiran Mourinho bagi Spurs merupakan keuntungan sendiri. Ia adalah sosok pelatih yang jenius meski kadang terlibat berbagai kontroversi. Bersama tim-tim yang diasuhnya, Mourinho selalu mampu memberikan trofi bergengsi.
Dan hal inilah yang menjadi impian Spurs yang mengikat kontrak tiga musim pelatih asal Portugal tersebut. DNA menjadi tim besar sendiri sudah terbentuk sebelumnya di tangan Pochettino, yang membesut Spurs lima musim.
Tahun lalu menjadi prestasi tertinggi dengan lolos ke final Liga Champions.Lalu mampukah Mourinho mewujudkan mimpi publik Tottenham Hostrpus stadium?