Siapa Gedson Fernandes dan Kenapa Jose Mourinho Menginginkannya?

Untuk yang masih asing dengan namanya, rasanya wajar saja. Sebabnya, musim lalu ia masih di bawah bayang-bayang Joao Felix, bintang muda Benfica yang berusia lebih muda namun punya kualitas lebih mengilap dan sering mendapat sorotan.

Namun musim ini, bermain sebanyak 13 kali di semua ajang dengan catatan 1 asis, Gedson sekilas tak nampak istimewa. Namun, ia disebut-sebut sebagai salah satu gelandang box to box muda terbaik Portugal saat ini.

Baru berulang tahun ke-21 pada Januari ini, pemain setinggi 1,84 meter ini fasih bermain sebagai gelandang nomor 8 atau pun gelandang nomor 6 atau fasih disebut sebagai gelandang bertahan. Di Timnas U-21 sendiri, ia sudah punya koleksi 5 penampilan dan sukses mencetak 1 gol.

Cemerlang bersama Benfica, tak pelak namanya masuk daftar buruan klub-klub Inggris yang memang terkenal banyak uang.

Berdasarkan berita yang dilansir dari Guardian, salah satu faktor utama kenapa Gedson begitu diinginkan Mourinho adalah badai cedera yang dialami para gelandang andalan Spurs.

Tercatat, Moussa Sissoko dan Tanguy Ndombele harus terkapar di meja perawatan, membuat Mourinho hanya punya Eric Dier, Dele Alli, Harry Winks, dan Giovani Lo Celso di sektor gelandang. Tentu, komposisi ini tak ideal sebab Spurs tengah berjuang merangkak ke papan atas.

Di diri Gedson, Mourinho menemukan solusi praktis. Pertama, ia bisa didatangkan di Januari ini dengan skema peminjaman dengan opsi pembelian permanen. Kabarnya, alumni akademi Benfica itu akan dipinjam selama 18 bulan dengan opsi pembelian permanen di angka 50 juta euro. Skema ini jelas menguntungkan karena eks manajer Chelsea itu tak dibekali dana transfer masif di Januari ini.

Kedua, Gedson memiliki spesifikasi yang dicari Mourinho: bisa jadi gelandang penjelajah, pun cakap ketika jadi gelandang bertahan di skema dua gelandang atau tiga gelandang.

Gedson sendiri diprediksi akan berlabuh ke Spurs paling lambat pada akhir pekan ini. Apalagi, kepindahan ke Spurs yang tengah dihantam badai cedera di lini tengah akan jadi berkah bagi pemain belia ini.

Ia akan mendapat peluang secara bertahap untuk rutin bermain di tim utama Spurs. Sesuatu yang sejatinya tak banyak didapatkan bersama Benfica karena dari 13 kali penampilan musim ini, hanya 13 persen saja dirasakannya sebagai starting eleven. Tentu, itu angka yang tak baik untuk pemain muda agar bisa berkembang.

Tapi, Gedson patut waspada. Keputusannya tidak memilih Everton atau West Ham sebagai destinasi berikutnya bisa menjadi bumerang jika ia tak belajar dari kasus eks pemain Benfica, Renato Sanches, yang sejak hijrah ke Bayern Munich, kini kariernya semakin meredup.