Spanyol harus puas ditahan imbang 0-0 oleh Swedia dalam pertandingan perdana fase grup di Piala Eropa 2020. Swedia melakukan segala cara agar gawang mereka tetap clean sheet. Spanyol yang lebih diunggulkan gagal memanfaatkan keunggulan sebagai tuan rumah.
Ada banyak peluang yang terbuang untuk kedua tim khususnya untuk tim tuan rumah. Dalam laga yang digelar di Estadio La Cartuja de Sevilla itu, ada beberapa catatan menarik setelah hasil imbang ini. Berikut kami sajikan beberapa ulasannya.
Pelatih Swedia, Janne Andersson, menunjukkan sikap dewasa dalam keputusannya dalam laga ini. Dia tahu bahwa Spanyol bisa menjadi lawan yang sangat berbahaya jika mereka dibiarkan leluasa diberikan banyak ruang. Untuk menghadapi itu, ia memilih untuk mengorbankan penguasaan bola demi clean sheet dan keputusannya terbayar dengan sempurna.
Meskipun Swedia hanya memiliki 14 persen penguasaan bola, mereka mencapai apa yang ingin diraih. Di mana keluar dari pertandingan dengan poin penting dan clean sheet. Bagi Swedia, hasil imbang ini hampir sama bagusnya dengan kemenangan.
Ada beberapa keputusan yang dipertanyakan dalam starting line-up yang diturunkan Luis Enrique dalam laga ini. Pertama, David De Gea berada di bangku cadangan dan pemain Atletico Bilbao, Unai Simón, dipercaya tampil. Dia memang tidak terlalu mendapat ujian, jadi masih harus dilihat bagaimana dia tampil di bawah tekanan.
Marcos Llorente, yang tampil impresif sebagai gelandang di LaLiga, justru dimainkan sebagai bek kanan. Padahal disitu ada nama Cesar Azpilicueta yang lebih berpengalaman. Pemain seperti Gerard Moreno dan Thiago Alcantara juga memulai dari bangku cadangan dan ketika mereka masuk ke lapangan, mereka tampil bagus.
Spanyol tampaknya menggerakkan bola sesuka hati dalam pertandingan ini. Mereka mencatatkan 86 persen penguasaan bola dan menyelesaikan lebih dari 840 operan melawan Swedia. Enam pemain Spanyol mencatatkan umpan sukses lebih banyak dari seluruh tim Swedia hingga peluit akhir.
Meskipun menguasai jalannya pertandingan, tim tuan rumah berjuang untuk menemukan satu umpan penentu yang bisa memberi mereka keunggulan. Swedia bertahan dengan sekuat tenaga dan jarang memberi ruang bagi penyerang Spanyol untuk pindah ke posisi mencetak gol.
Spanyol begitu dominan dalam permainan sehingga yang mereka butuhkan dari pertandingan ini adalah satu gol. Dari semua pemain, Alvaro Morata memiliki peluang terbaik untuk membawa Spanyol unggul di babak pertama. Peluang itu berawal dari kesalahan pertahanan Swedia saat Marcus Danielson gagal menghalau umpan Jordi Alba ke dalam kotak.
Striker Juventus itu justru ragu dalam situasi satu lawan satu dan sejak itu dia mendapat siulan dari fans tuan rumah. Meskipun bukan salah Morata sepenuhnya dalam hasil imbang ini, namun kepercayaan dirinya mungkin menurun dan bisa saja digantikan oleh Gerard Moreno di pertandingan berikutnya.
Spanyol memecahkan rekor penguasaan bola dan jumlah umpan di Kejuaraan Eropa dalam pertandingan ini. Tetapi mereka gagal meraih kemenangan dan mungkin yang akan lebih diingat adalah tekad dan upaya pertahanan Swedia. Swedia menghabiskan lebih banyak waktu untuk bertahan, tetapi juga memiliki beberapa peluang. Mereka juga beruntung dengan banyaknya peluang gagal dari Spanyol.
Victor Lindelöf dari Manchester United juga memenangkan penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan untuk pertahanannya yang tenang dan tersusun. Penjaga gawang Robin Olsen membuat sebanyak lima penyelamatan dalam pertandingan dan refleksnya sangat membantu dalam 10 menit terakhir.
Hasil imbang ini memang cukup mengecewakan bagi publik Spanyol, namun hal ini bukan akhir dari segalanya. Spanyol akan menghadapi Polandia dan Slovakia dalam laga berikutnya.