Statistik Membuktikan Mohamed Salah Masih Jadi Ujung Tombak Liverpool

Mohamed Salah memang absen sejak Januari karena cedera yang dideritanya saat membela Mesir melawan Ghana di Piala Afrika 2023. Saat itu pemain berusia 31 tahun ini mengalami cedera hamstring dan karenanya harus ditarik ke luar dari lapangan.

Sejak itu ia praktis harus beristirahat memulihkan diri. Salah pun absen dalam empat pertandingan beruntun Liverpool di ajang Liga Premier Inggris, yakni saat melawan Bournemouth, Chelsea, Arsenal, dan Burnley.

Ia baru kembali malam ini, ketika Liverpool bertandang ke markas Brentford. Salah sempat duduk di bangku cadangan sebelum Jurgen Klopp memintanya masuk ke lapangan menggantikan Diogo Jota yang cedera pada menit ke-44.

Performa ciamik Salah melawan Brentford seolah membungkam mereka yang mulai meragukan apalagi mengkritisinya. Sebab, selain mencetak satu gol di laga ini, Salah juga menciptakan satu kali assist.

Penampilan gemilangnya saat melawan Brentford sekaligus membuktikan jika dirinya belum habis dan masih menjadi tulang punggung serangan sekaligus permainan The Reds —julukan Liverpool.

Sebab selain naluri mencetak golnya yang sangat tinggi, Salah juga lihai mengobrak abrik barisan belakang lawan, memecah konsentrasi mereka lewat pergerakannya yang lincah, dan pada akhirnya membuka celah pertahanan lawan.

Satu golnya ke gawang Brentford membuat Salah kini mengoleksi 19 gol untuk Liverpool di semua ajang kompetisi musim ini. Catatan impresif ini menjadikan salah sebagai top scorer di Liverpool.

Bandingkan dengan Diogo Jota dan Darwin Nunes, masing-masing berperan sebagai pemain sayap kiri dan pemain depan. Diogo baru mengoleksi 14 gol sementara Darwin Nunez 13 gol.

Tak hanya itu, Salah juga menjadi pemberi assist kedua terbanyak di timnya musim ini dengan torehan 10 kali assist. Ia hanya kalah dari Darwin Nunez yang telah mengoleksi 11 kali assist.    

Sehingga tak berlebihan kan jika Mohamed Salah kemudian didaulat sebagai man of the match dalam pertandingan kontra Bentford. Tak salah pula jika Salah disebut sebagai ujung tombak Liverpool yang paling tajam, kan?