Tantangan Baru AS Roma Usai Kelolosan yang Menegangkan
Jakarta, IDN Times - AS Roma melaju ke 16 besar Liga Europa musim 2023/24 setelah menekuk Feyenoord dengan susah payah, Jumat (23/2/2024) dini hari WIB. Cara Roma lolos, membuat pelatih Daniele De Rossi merinding.
Itu karena Roma harus dipaksa tos-tosan dengan Feyenoord usai skor 1-1 hingga 120 menit. Hanya eksekusi Romelu Lukaku yang gagal saat menang adu penalti 4-2.
"Mungkin ini cara terbaik menang, sangat dramatis dan menggetarkan hati. Sangat menyenangkan semuanya berakhir seperti ini!" kata De Rossi usai laga, dilansir laman resmi Roma.
1. Roma pantas menang
De Rossi merasa anak-anak asuhnya memang pantas menang. Tim Serigala dianggap tampil begitu impresif, khususnya di babak pertama. Mereka dominan dan membuat Feyenoord kelimpungan.
Roma memang tertinggal lebih dulu usai dibobol Santiago Gimenez saat duel baru berusia lima menit. Namun, Roma sukses menyamakan kedudukan dengan cepat lewat aksi Lorenzo Pellegrini menit 15.
"Saya pikir, ini kemenangan yang pantas kami dapatkan. Terutama apa yang kami lakukan di babak pertama, ketika membuat mereka kesulitan," kata De Rossi.
2. Mau trofi? Roma harus sempurnakan diri
Hanya saja, juru taktik asal Italia itu tak menampik masih banyak evaluasi yang harus dilakukan Paulo Dybala dan kolega. Terutama, lini depan yang kurang tajam di sepertiga akhir lapangan lawan.
Roma sebenarnya melahirkan banyak peluang. Total 15 tembakan mereka lepaskan, namun hanya tiga yang tepat sasaran.
Mereka juga bisa saja menyudahi laga di perpanjangan waktu. Lukaku mendapat peluang emas menit 120+1, namun tembakannya masih lemah dan mampu dimentahkan kiper Feyenoord.
"Saya sangat senang dengan performa mereka. Tapi, masih banyak hal yang harus kami lakukan," ujar De Rossi.
3. Roma harus lebih konsisten
Setelah ini, Roma akan mendapat banyak ujian. Jalan terjal akan mereka hadapi untuk melangkah jauh di kompetisi ini. Maka dari itu, De Rossi meminta Pellegrini dan kawan-kawan harus lebih konsisten.
"Kami harus bekerja dan mencari tahu kenapa tidak bisa konsisten dengan tempo yang sama sepanjang laga," ujar legenda Roma tersebut.